Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Asian Games 2018, "Clean Energy of Asia"

12 Agustus 2018   18:58 Diperbarui: 12 Agustus 2018   19:41 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panel surya (Bernswaelz/Pixabay)


Perhelatan besar Asian Games 2018 yang akan berlangsung 18 Agustus hingga 2 September mendatang diwarnai dengan beragam cerita. Mulai dari semangat dan kisah-kisah para atlet yang akan berlaga, riuh rangkaian acara persiapan Asian Games di berbagai daerah, hingga ragam partisipasi masyarakat untuk mendukung acara akbar ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia, khususnya Jakarta dan Palembang, telah bersiap untuk mensukseskan acara ini. Pembangunan infrastruktur, mulai dari fasilitas olahraga, fasilitas publik di perkotaan, dan kesiapan pasokan listrik dikerjakan dengan kecepatan yang fantastis dalam beberapa bulan terakhir.

Asian Games memang akan menjadi etalase Indonesia di mata negara-negara Asia dan dunia. Indonesia juga bisa memanfaatkan momentum ini untuk memperlihatkan kemajuan dan komitmen penggunaan energi bersih di Indonesia. Slogan "Energy of Asia" sangat bisa diterjemahkan secara harfiah: apakah gelaran akbar ini menggunakan energi bersih?

Kebutuhan Listrik Sepanjang Asian Games 2018

Dengan empat puluh cabang olahraga yang dipertandingkan dan lebih dari 17.000 delegasi yang akan datang, keandalan pasokan listrik di seluruh tempat Asian Games 2018 menjadi penting. PLN menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 T untuk mengamankan pasokan listrik di Palembang, yang digunakan untuk menambah jumlah gardu induk, penyulang (feeder), hingga perbaikan fasilitas di sepanjang jalur distribusi. Kebutuhan ini juga mencakup pasokan listrik untuk LRT Palembang, yang sudah beroperasi.

Di Jakarta, beban puncak normal sebesar 5.500 MW diperkirakan akan naik menjadi 5.500 MW saat Asian Games berlangsung. Tidak terbayang seberapa besarnya? 500 MW setara dengan 500.000.000 Watt. Bila dipukul rata satu rumah menggunakan listrik 1300 VA (Watt), maka 500 MW adalah daya listrik untuk melistriki 384.000 rumah. PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menambah daya pada gardu distribusi Senayan untuk antisipasi kenaikan kebutuhan listrik ini.

Secara keseluruhan, PLN menggelontorkan dana lebih dari 5 T untuk penambahan pasokan dan kegiatan operasional.

(Clean) Energy of Asia

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak potensi energi terbarukan. Dalam kebijakan energi nasional, Indonesia memiliki target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Target ini cukup menantang untuk dicapai, mengingat hingga akhir tahun 2017, porsi penggunaan energi terbarukan di Indonesia belum mencapai 10%. Dua proyek besar yang telah selesai dan secara signifikan menandai pengembangan energi terbarukan di Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Kupang (5 MW) yang diresmikan pada Desember 2015 dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap (70 MW) yang diresmikan pada Juli 2018.

Dilihat dari kapasitas pembangkit, Indonesia memang belum memiliki pembangkit listrik energi terbarukan dalam skala besar (ratusan MW). Anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan perusahaan dari UEA, Masdar, merencanakan untuk membangun PLTS terapung di Cirata dengan kapasitas 200 MW; namun belum ada perkembangan yang cukup terlihat dari rencana ini. Tenaga surya sendiri merupakan sumber energi terbarukan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia, mengingat Indonesia memiliki potensi pembangkitan listrik tenaga surya hingga lebih dari 500 GW.

Selain dalam bentuk PLTS skala besar (dengan model kebun matahari/solar farm), Indonesia juga punya potensi penggunaan listrik surya atap (solar rooftop) yang tinggi. Listrik surya atap dapat digunakan di ragam bangunan di Indonesia, sehingga tidak terkendala pembebasan lahan (untuk pembangunan kebun matahari). Kapasitas yang dipasang pun bisa sangat beragam, dari ukuran kiloWatt (kW) yang cukup untuk kebutuhan listrik rumah tangga kelas menengah hingga ratusan kW untuk mall atau bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun