Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kataka dan Jakarta

5 Oktober 2017   18:35 Diperbarui: 5 Oktober 2017   18:37 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terminal pengisian lampu tenaga surya di Kataka (Dokpri)

Tengah hari itu, matahari bersinar terik. Setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Tambolaka, Sumba Barat, kami tiba di sebuah sekolah di Sumba Timur. Sekolah satu atap yang menyatukan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama itu berjarak 90 menit perjalanan melewati padang dan jalanan tanah berbatu ke "kota" terdekat: Waingapu.

Di halamannya yang luas, sebuah instalasi panel surya berdiri. Instalasi selebar 3 x 3 meter itu dipasang dengan kemiringan tertentu. Warna biru gelapnya mencolok, dan instalasi itu dipagari dengan kayu dan bambu.

"Supaya tidak diinjak kambing atau babi, Mbak," begitu penjelasan Om Munawir yang menemani kami hari itu.

Sumba yang Kaya

Sumba, salah satu pulau di bawah administrasi pemerintahan Provinsi NTT, adalah pulau dengan sejuta keindahan dan kekayaan. Lansekapnya instagrammable,baik padang atau pantainya. Kuda Sumba juga sangat terkenal kualitasnya, bahkan pernah dihadiahkan pada presiden. Kuda sandalwoodmenurut sejarah merupakan persilangan kuda arab dengan kuda poni lokal di Sumba. Namanya berasal dari pohon cendana (sandalwood), pohon yang banyak dijumpai di sana.

Di negeri ini, kekayaan belum bersinonim dengan kemajuan. Apalagi di pulau-pulau terdepan, termasuk Sumba. Hingga tahun 2010, baru seperempat penduduk Sumba yang menikmati listrik. Energi adalah pendorong pembangunan, bukan komoditi. Selain memenuhi warga negara, akses pada energi adalah salah satu prasyarat pembangunan, perekonomian, dan pendidikan. Dengan adanya listrik, masyarakat dapat menggunakan penerangan untuk berbagai aktivitas, termasuk aktivitas usaha rumah tangga. Ketimpangan penyediaan listrik di Indonesia banyak terjadi di daerah perdesaan, sedangkan keberadaan listrik sangat penting bagi daerah perdesaan untuk mendorong kemajuan dan peningkatan taraf hidup. Ketimpangan ini juga jamak terjadi dalam konteks Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Rasio elektrifikasi DKI Jakarta sudah mencapai hampir 100%, sedangkan provinsi-provinsi di Indonesia bagian timur, misalnya Nusa Tenggara Timur dan Papua, belum mencapai 60%.

Tantangannya memang banyak. Kondisi geografis, salah satunya. Pemahaman bahwa pembangunan infrastruktur listrik  perdesaan terutama di daerah terdepan, perbatasan, dan pulau-pulau kecil dianggap tidak masuk dalam skala keekonomian menyebabkan tersendatnya penyediaan dan pemerataan akses listrik. Sumba adalah salah satu contohnya, juga lebih dari 2.000 desa lain di Pulau Papua.

Pesimis?

Belajar dari Kataka

Dalam kondisi pesimis dan sulit, sangatlah penting bagi kita untuk belajar, dan hari itu saya belajar dari Kataka.

Desa di Sumba Timur ini memang belum berlistrik. Masyarakat menggunakan pelita, proses belajar mengajar di SD-SMP Satu Atap Kataka yang kami kunjungi juga sangat bergantung pada genset. Genset itu menghabiskan 2 liter bensin untuk waktu operasi hanya 3 jam. Dengan harga bensin yang mencapai Rp 10.000 di Kataka, sekolah harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar bulannya. Anak-anak harus belajar dengan penerangan seadanya. Rumah-rumah segera senyap setelah matahari terbenam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun