Mohon tunggu...
Citra Andriani
Citra Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - Hello !!

Terus belajar, berproses dan saling berbagi IG : @citrandrn FB : Citra Andriani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Citra-Story#26 | Gobar Hati

16 Desember 2020   21:25 Diperbarui: 16 Desember 2020   21:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi salah satu tugasku untuk memastikan adik-adik dalam keadaan baik. Namun sebagai manusia biasa aku tidak bisa mengatur takdir seseorang untuk sakit. 

Jika memang boleh memilih tentu aku ingin adik-adik dalam keadaan sehat. Di musim pandemi ini menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan menjadi prioritas. Mulai dari mengkonsumsi vitamin, olahraga, obat
herbal. Itu semua adalah bentuk dari ikhtiar kami agar terhindar dari virus. 

"Citra, malam ini jika Irma masih diare kamu telfon saya di nomor biasa ya. Kita bawa Irma ke rumah sakit. "
Aku melihat jam yang menunjukkan pukul 23.00 wib
"iya bu" jawabku singkat

Gadis itu terlihat lemah mulai beberapa hari yang lalu demam dan diare. Hari ini lebih dari 13 kali seharian. Pagi tadi sudah dibawa periksa ke Puskesmas, harusnya dia rawat inap, tetapi hasil rapid tes menunjukkan ia reaktif. 

Setelah diberi obat kami membawa Irma pulang. Kami isolasi mandiri saja. Malam ini aku terjaga, sembari mengerjakan beberapa tugas dengan menahan kantuk. Dasar citra memang, satu jam berjuang tidur juga dia.

Waktu menunjukkan pukul 04.00 WIB, Aku terbangun dan bergegas mengecek Irma. Aku merasa bersalah karena tertidur huftt. 

"Citra, gimana kondisi Irma ?"
"Semalam 2 kali diare bu, total 15 kali dalam sehari"
"Ya Allah.." terdengar suaranya bergetar khawatir..
"Begini saja citra, kamu siap-siap pag ini, bawa dia periksa ke RSUD Husada, nanti kita berkabar lewat telepon ya, kamu laporkan perkembangannya"
"iya bu" jawabku singkat

Singkat cerita Aku bersama Arum berada di IGD RS Husada pagi itu. Kami masuk IGD dan menjelaskan ke dokter disana tentang kondisi Irma. Setelah itu dokter  menyarankan untuk di Isolasi di ruang IGD khusus orang yang dinyatakan reaktif. 

Meskipun reaktif belum tentu positif covid membayangkan Irma di isolasi dan tidak bisa dijenguk itu membuatku sedih. Kami memutuskan untuk meminta waktu pada dokter agar bisa berkonsultasi dengan pihak pengurus.
Kami berkonsultasi membahas tentang Irma yang harus di isolasi. Setelah beberapa pertimbangaan akhirnya...

"Begini Citra, Arum. Kalian bawa Irma ke RSUD Lawang saja. Kalau dia harus rawat inap tidak apa, yang penting dia segera dapat penanganan."
"Iya bu" jawabku dan Arum
"Dikuatkan dulu Irma ya, diberi semangat"
"Iya bu "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun