Mohon tunggu...
Citra Andriani
Citra Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - Hello !!

Terus belajar, berproses dan saling berbagi IG : @citrandrn FB : Citra Andriani

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Citra-Story#17 | Seharian Jelajahi Melaka (Siang-Sore)

27 Agustus 2019   00:21 Diperbarui: 27 Agustus 2019   00:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut google maps untuk pergi ke Stadthuys, kami hanya perlu menyusuri jalanan di tepian sungai. Tetapi sebelum melanjutkan perjalanan kami makan siang dulu di kedai terdekat. Setelah selesai kami melanjutkan perjalan dengan dituntun google maps hehe. Ternyata tempatnya tidak terlalu jauh.

Saat pertama kali sampai di Stadthuys lapangan merah, kami disuguhi dengan pertunjukan jalanan tarian khas Malaka seru sekali ketika teringat biasanya hanya bisa melihat vlog orang-orang ketika diluar negeri, sekarang aku bisa merasakannya sendiri, melihat dengan mata kepala ku sendiri.

Mungkin di Indonesia juga ada seperti itu di Jogja seperti sepanjang jalan Malioboro, tapi rasanya berbeda, ya mungkin karena ini bukan negara kita sendiri juga sih heehe.

dokpri
dokpri
Bangunan disini rata rata bewarna merah, jadi terlihat sangat indah ditambah lagi sepanjang jalan disamping kami perahu-perahu mondar mandir mengantarkan para penumpang menikmati keindahan malaka dengan cara yang berbeda. Kami memilih menyusuri setiap jalan, mencari spot-spot foto yang bagus dan sesekali juga membuat video vlog atau bahkan video lucu mengabadikan momen.

dokpri
dokpri
Satu lagi, yang paling aku cari di Malaka ini adalah minuman kelapa khas malaka, bagiku mungkin rasanya sama saja hanya saja akan berbeda jika aku membelinya di tempat aslinya. Minuman kelapa yang dijual 5RM itu aku ketahui dari Instagram mulanya. Hingga tertarik mencoba katena lucu bentuknya. Jadi kelapa tersebut dijual utuh dengan daging buah kelapanya.

Tentu saja batokyua sudah dibuang hanya daging buah yang masih bundar dan air di dalamnya, sederhana memang tapi unik sekali. Hehe. Dan finally aku bisa menemukan nya ternyata dia adalah salah satu yang khas memang disini ditambah lagi macam" olahan dari kelapa seperti coconut shake berbagai rasa yang pastinya sangat segar.

Ketika malam hari selali ada pasar malam disini, jadilah kami memutuskan sepanjang sore mengelilingi jalanan disini ada banyak tempat seperti Benteng A Famousa, Musium umno, Jonker Street, Chinatown dan lainnya.

dokpri
dokpri
Jonker street namanya, tempat yang temboknya penuh dengan coretan warna warni dan abstrak serta ditengah jalan ditanami pohon yang menjulang menjadikan tempat ini sangat indah. Kami berfoto ria disepanjang jalan ini. Kami juga melihat banyak semacam becak yang dihias dengan musik yang keras mondar mandir lagi lagi mengantarkan para wisatawan menikmati keindahan Malaka jalur darat, katena tempat ini begitu luas maka becak ini amat sangat diminati, untuk wisatawan lokal maupun asing yang lelah berjalan.

Kami pun juga sesekali berhenti sekedar meluruskan kaki karena lelah berjalan. Tempatnya memang luas dan untuk berpindah dari satu empat ke yg lain memang tidak dekay tapi kami lebih memilih menikmatinya dengan berjalan selain itu juga jauh lebih hemat sih, meskipun lelah kami terus melanjutkan perjalanan.

Setelah dari Jonker street kami memutuskan untuk mencari surau untuk sholat ashar, sembari mencari kami juga mampir di di beberapa tempat sperti awana benteng A Famousa dan bukit St. Paul Yang membuat kami naik tangga yang lumayan tinggi, cukup banyak menguras tenaga disini. Kami berfoto ria kembali, lupa jika tadi kami kelelahan menaiki tangga.

dokpri
dokpri
Tak lama dari itu kami kembali turun dan berfoto di depan benteng A Famousa. Tetapi karena kami cuman berempat kami meminta oramg untuk memotret kami. Meskipun hasilnya tidak sesuai yangg kami inginkan karena bagian tulisan  A famousa nya kepotong, hiks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun