Printed circuit board (PCB) atau yang sering dikenal sebagai pengganti kabel ini merupakan sebuah alat yang sudah tidak asing lagi didengar di dunia elektronika. PCB ini merupakan suatu papan yang dipenuhi dengan sirkuit berbahan logam dan dapat kita temui pada alat-alat elektronik.
Pada papan Printed circuit board (PCB) ini, terdapat komponen elektronik yang saling terhubung antara komponen yang satu dengan komponen lainnya, dimana susunan setiap komponen, menjadikan tampilan rangkaian elektronik menjadi lebih tersusun rapi ataupun menjadi lebih tertata.
Pada pembuatan PCB, dilakukan suatu etching yang merupakan suatu tahapan dengan menggunakan larutan kimia yang sesuai dengan komposisi dan juga jenis tertentu yang dapat digunakan untuk menghilangkan bagian tertentu juga pada suatu material. Proses ini sangat menguntungkan, karena proses ini dapat berlangsung dengan cepat, ramah lingkungan, serta biaya yang dibutuhkan bersifat minimum. Adapun beberapa larutan kimia yang dapat digunakan, yaitu :
1. Ferric Chloric (FeCl3)
Ferric Chloric (FeCl3) merupakan senyawa kimia yang sering digunakan pada PCB. FeCl3 ini berupa sebuah bongkahan yang nantinya akan diproses ke dalam bentuk larutan. Untuk melakukan proses pencampuran senyawa ini, dibutuhkan sebuah keamanan yang harus dilakukan sebelumnya. Hal ini dikarenakan, FeCl3 yang bersifat sangat korosif dan akan menghasilkan gas serta panas setelah melakukan pencampuran dengan air.
Proses pembuatan PCB dengan menggunakan senyawa ini, dilakukan dengan cara memasukkan PCB kedalam suatu bejana yang kemudian bejana tersebut digerak-gerakkan agar mempercepat proses pelarutan. Setelah hal itu dilakukan, PCB dapat dicuci lalu kemudian dikeringkan.
Jika PCB sudah kering, maka pengeboran dapat dilakukan pada tiap titik komponen. Namun, penggunaan FeCl3 ini dapat dikatakan tidak ramah lingkungan dan juga bersifat beracun jika digunakan secara terus-menerus selama tahap memproduksi. Sehingga, pada proses ini diperlukan etching yang memiliki laju reaksi kimia yang cukup tinggi serta tingkat regenerasi yang rendah.
2. Hidrogen Perioksida (H202)
Hidrogen Perioksida merupakan sebuah senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai oksidasi yang dapat larut pada air. Senyawa ini terlihat sama dengan air, dimana senyawa ini tidak memiliki warna, bedanya senyawa ini agak lebih kental dibandingkan dengan air serta oksidator senyawa ini lebih kuat.
Pada penggunanan senyawa ini dalam PCB, biasanya senyawa ini dicampurkan dengan cuka dan juga garam sebagai pengkatalisnya. H2O2 memiliki massa relatif 34,01468 gr/mol dengan massa jenis 1.450 gr/liter. Setelah itu, PCB akan dicampurkan dengan HCL untuk etching, sehingga didapat persamaan :
Cu + 2 HCl + H2O2 = CuCl2 + 2 H2O
Dari persamaan diatas, akan dihasilkan CuCl2 yang merupakan asam lemah.
3. Cupric Chloride (CuCl)
Cupric chloride merupakan senyawa kimia yang dapat melarutkan PCB dengan baik. Biasanya campuran yang digunakan oleh senyawa ini, ialah HCL + H2O2 dengan rasio yang dimiliki ialah 1 :2.
Karena memiliki PH yang cukup rendah, proses melarutkan PCB dengan senyawa ini, memberikan hasil yang cukup baik dibandingkan dengan FeCl3 .Proses pembuatan PCB ini, dilakukan dengan cara memasukkan PCB kedalam suatu bejana yang berisi larutan etchant lalu bejana tersebut digerak-gerakkan.