Mohon tunggu...
citaalfi
citaalfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ceria,tenang,pasti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila adalah Ideologi yang Menghargai Keberagaman di Indonesia

1 Desember 2024   07:18 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Indonesia.

      Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara. Sebagai ideologi nasional, Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling terkait dan mengutamakan prinsip keadilan sosial, persatuan, serta penghormatan terhadap keberagaman. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity), Pancasila berperan sebagai dasar untuk mewujudkan kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus sebagai landasan untuk mengatasi tantangan globalisasi dan kemajuan zaman. Sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila tetap relevan dalam menjaga persatuan Indonesia di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berkembang.

        Pancasila dirancang oleh para pendiri bangsa Indonesia untuk menjadi dasar negara yang mampu menyatukan beragam budaya, bahasa, agama, dan suku yang ada di Indonesia. Keberagaman ini merupakan salah satu ciri khas negara Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, ratusan suku, dan berbagai agama serta bahasa. Dalam konteks ini, Pancasila memiliki beberapa elemen penting yang berfungsi untuk menciptakan kesatuan dan keharmonisan dalam keberagaman tersebut.

      1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

                 Sila ini mengandung makna bahwa Indonesia sebagai negara mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Ini menekankan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan.

       2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

                  Sila ini menekankan penghargaan terhadap martabat manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Artinya, setiap individu harus diperlakukan secara adil dan beradab tanpa membedakan suku, agama, ras, atau golongan.

       3. Persatuan Indonesia.

                  Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya, agama, dan bahasa, namun seluruh rakyat Indonesia harus bersatu untuk kepentingan bersama. "Bhinneka Tunggal Ika" (Unity in Diversity) adalah semboyan yang mencerminkan sila ini, yang berarti meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia tetap satu.

       4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan perwakilan .

                   Sila ini mengandung prinsip demokrasi, yaitu bahwa setiap keputusan penting yang diambil harus dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat. Ini berarti bahwa segala kebijakan atau keputusan negara harus melibatkan partisipasi rakyat melalui perwakilan yang dipilih secara sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun