Mohon tunggu...
Ciska Pramesti
Ciska Pramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Saya mempunyai kepribadian yang tidak bisa menolak ajakan teman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Tradisi Tawuh Balong

13 Januari 2023   08:30 Diperbarui: 13 Januari 2023   08:31 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Ngarot di desa Lelea, Indramayu

Sebagian orang tau bahwa Indramayu, kota paling utara Jawa Barat, merupukan kawasan pesisir yang memiliki banyak warisan nenek moyang. Baik itu warisan berupa benda, hukum, maupun tradisi. Diantara sekian banyak warisan, yang paling terkenal adalah Ngarot dan Nadran. 

Ngarot merupakan tradisi berbasis pertanian yang diselenggarakan di desa Lelea, Indramayu. Adapun Nadran, merupakana tradisi berbasis pesisir yang cakupannya lebih luas (tak hanya di Indramayu) yang diselenggarakan dihampir seluruh wilayah pesisir Indramayu, juga Cirebon, dan wilayah pesisir lainnya. Namun, bagaimana dengan tradisi Tawuh Balong ? Orang akan merasa asing mendengarnya. 

Tradisi Tawuh Balong di desa Tambi, Indramayu
Tradisi Tawuh Balong di desa Tambi, Indramayu

Tradisi ini diselenggarakan didesa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. Tepatnya diadakan didalam komplek kebuyutan / pemakaman keramat di desa Tambi. Saat kita berkunjung ketempat tersebut, kita akan disambut oleh pohon-pohon yang besar-besar dengan akar dan daun yang rimbun serta mampu meneduhkan area  diluar pemakaman. Pagar-pagar merah mengelilingi komplek pemakaman. 

Daun-daun yang sudah tua, gugur dipelatar pemakaman. Dan ketika kita masuk  kedalamnya, ternyata ia bukan hanya sebuah komplek pemakaman berisi nisan. Didalamnya juga terdapat beberapa ruangan-ruangan atau kamar-kamar tempat orang melakukan tirakat. Bahkan, ada satu ruangan yang diberi nama Rumah Sakit Sawo Kecik. 

Tentu saja itu bukan rumah sakit seperti halnya kita lihat. Itu hanya ruangan kosong dengan dinding batu bata merah. Waktu saya datang kesana, saya tidak melihat ada aktivitas apapun, apalagi aktivitas pengobatan, dikarenakan disana sama dengan sempat yang sakral atau tempat dilindungi.

Didalam komplek kebuyutan inilah tradisi Tawuh Balong diselenggarakan. Tawuh berarti melempar dan Balong berarti kolam. Pada praktiknya, Tawuh Balong merupakan tradisi menguras air  sebuah kumbangan berukuran sekitar 10 meter x 10 meter. Tapi  tidak dikurasa oleh satu atau dua orang, melainkan oleh banyak orang. 

Mereka menggunakan wadah yang berukuran besar dikaitkan pada sebuah bambu panjang.  Bambu tersebut disanggah di sampinng Balong. Lalu kemudian orang-orang bersama-sama menguras air tersebut, dan mengankat beramai-ramai , kemudian ditumpahkan air tersebut ke irigasi darurat yang berada di belakang mereka. Air itu akan mengalir ke sungai yang terdekat. Banyak orang berbondong-bondong menyaksikan proses pengurasan Balong. 

Tujuan dilakukannya orang-orang dapat meihat akar-akar pohonan yang mengelilingi Balong. Adapun pohon bambu, pohon ketapang, pohon mangga, dan pohon-pohon lainnya. Bukan hanya itu, orang-orang juga mendapat banyak ikan dikarenakan air yang sudah surut. Namun masyarakat disana mengambil ikan tersebut hanya secukupnya dan dibagikan ke masyarakat lain, karena ikan yang kecil dibiarkan agar konsistem tetap hidup di Balong. 

Ada makna besar yang bisa kita ambil dalam tradisi Tawuh Balon. Tradisi ini menegaskan kepada kita tentang betapa masih kuatnya nilai gotong-royong masyarakat, bahkan dalam terdisi Tawuh Balong kita juga melihat betapa kita bisa mengolah sumber makan kita bersama dan bisa kita konsumsi secara bersama-sama. Tawuh Balong mengajarkan kita bahwa hidup bersama harus masih tetap terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun