Pembangunan candi adalah bukti adanya peradaban yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Ditemukannya candi sekaligus sebagai bukti adanya kehidupan di wilayah sekitar candi pada masa lampau. Maka candi merupakan bukti adanya peradaban yang berkembang pada masa lalu.
Gunung Merapi adalah merupakan salah satu fenomena alam yang menjadi magnet kehidupan bagi kehidupan masyarakat akibat kesuburan tanah dihasilkannya. Sehingga tidak mengherankan di lereng gunung tersebut juga memunculkan "puzzle" peradaban yang merupakan bukti kecerdasan masyarakat menjawab tantangan alam.Â
Candi Sambisari adalah bukti adanya peradaban yang tumbuh dan berkembang di masyarakat peninggalan Mataram Hindu. Dalam sejarahnya, candi tersebut terpendam di kedalaman sekitar 6,5 m oleh material gunung Merapi.
Candi ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Sambisari tahun 1966, saat mencangkul sawahnya. Sejak itu, keberadaan candi Sambisari sebagai bukti adanya peradaban masyarakat mulai dikuak. Sebelum ditemukan Candi Kedulan tahun 1993 dan Candi Losari tahun 2004, candi ini menjadi satu-satunya bukti adanya peradaban yang hancur akibat dahsyatnya gunung Merapi.
Berdasar fakta tersebut, maka kondisi Candi Sambisari sampai tahun 1966 terpendam material gunung Merapi. Mengapa sampai terpendam di kedalaman 6,5 m? Sangat mungkin terjadi beberapa kali letusan yang terjadi. Berdasarkan fakta di lapangan, sekitar 300 m sebelah barat candi Sambisari terdapat sungai yang berhulu di gunung Merapi.
Nama sungainya oleh masyarakat disebut sungai Kuning. Â Sehingga dimungkinkan, sungai ini yang menjadi area material gunung Merapi saat Meletus yang mengubur candi Sambisari.
Candi tersebut diduga kuat tertimbun materi gunung Merapi sejak letusan tahun 1006 M. Sebab letusan tersebut diduga kuat menjadi penyebab dipindahkannya ibukota Mataram Hindu Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Candi Sambisari berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Candi ini secara arsitektur juga mempunyai keunikan. Secara arkeologis, Candi Sambisari telah meninggalkan jejak peradaban Hindu pada kisaran abad VIII M-IX M. Melihat letak candi ini, kiranya perlu diulas dari aspek ekologi maupun geomorfologi selain ulasan yang bersifat histori.
Aspek Arkeologi Candi Sambisari
Peninggalan arkeologi Candi Sambisari terdiri dari bangunan utama candi, pagar candi, dan dua pagar keliling yang berada di luar pagar candi. Bangunan utama candi terdiri dari 1 candi induk, tiga candi perwara. Pada candi induk terdapat bilik candi yang berisi lingga dan yoni.