Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Guru Perlu Memahami 3 Strategi Pembelajaran Diferensiasi?

2 Juli 2022   07:54 Diperbarui: 4 Juli 2022   01:46 3638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id

Proses pembelajaran yang mengungkung dan menyamaratakan kompetensi peserta didik merupakan aktivitas yang perlu dievaluasi. Sebab hal tersebut selain tidak realistis juga telah membawa dampak pada sikap mental peserta didik. 

Sinyalemen tentang belum maksimalnya peserta didik dalam mengembangkan berpikir kritis, sikap percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masih menjadi fenomena yang terus memprihatinkan, dll.

Kondisi demikian selain menunjukkan bahwa proses pendidikan yang dijalankan akan berdampak pada profil karakter peserta didik, juga menunjukkan adanya kurangnya relevansi proses pendidikan dengan kondisi riil yang ada pada diri peserta didik yang mempunyai keunikan dan kompetensi yang berbeda-beda.

Merespon kondisi riil yang terjadi tersebut, Kurikulum Merdeka memberikan celah pembenahan melalui proses pembelajaran yang dipandang relevan dengan kondisi riil yang ada pada diri peserta didik yaitu pembelajaran diferensiasi.

Pembelajaran diferensiasi merupakan usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Oleh sebab itu ditegaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik melalui diferensiasi yang mengakomodir keberagaman peserta didik (kesiapan belajar, minat dan profil belajar) yang dalam praktiknya diterapkan pada konten, proses dan produk hingga terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Oleh sebab itu pembelajaran diferensiasi secara hakiki merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sehingga peserta didik dijadikan sebagai subjek dalam pembelajaran, bukan lagi sebagai objek pembelajaran. Dalam konteks demikian maka Kurikulum Merdeka mengenalkan tiga strategi pembelajaran diferensiasi.

Konten

Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten berupa materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari peserta didik berdasarkan kurikulum. Terdapat beberapa hal penting dalam mengembangkan strategi berdasar konten yaitu:

  1. Materi disajikan dalam bentuk beragam (contoh: video, bacaan, gambar)
  2. Terdapat keterampilan atau pengetahuan yang bisa dipelajari secara mandiri oleh setiap peserta didik
  3. Pengetahuan yang disajikan memungkinkan peserta didik menyampaikannya pada teman sebaya
  4. Pengetahuan disajikan dalam berbagai tingkat kesulitan untuk satu tema besar
  5. Adanya sumber belajar yang kaya agar setiap peserta didik dapat memilih salah satu sub materi yang disukai

Pada strategi konten tersebut peran guru dalam mengorganisir materi baik berupa pengetahuan,konsep maupun keterampilan, acuan pokoknya adalah peserta didik. Sehingga guru dituntut cermat dan tepat dalam memahami karakteristik peserta didiknya. 

Pemahaman secara maksimal terhadap karakteristik peserta didik akan membantu guru efektif (sesuai kebutuhan peserta didik) dalam menyusun konten (materi). Di sisi lain juga memudahkan guru dalam mengimplementasi pada proses pembelajaran yang dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun