Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Penjara Mental Mengakui Kelebihan Orang Lain dan Praktik Perundungan Teman Sejawat di Lingkungan Sekolah

7 September 2021   05:58 Diperbarui: 7 September 2021   21:03 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perundungan di tempat kerja. Sumber: Blend Images/John Feingersh via Tribunnews.com

Perundungan yang terjadi pada sebab ini biasanya dilakukan sebagai reaksi atas sikap beberapa guru yang merasa sebagai elit di sekolah, "seakan-akan" memosisikan dirinya lebih penting dibanding yang lain.

sumber: www.brilio.net
sumber: www.brilio.net

Akar masalah paparan di atas sebenarnya ada dua hal yaitu prestasi dan penjara mental (mentalitas tertutup) yang tidak mau mengakui prestasi teman sejawat. Ketika guru dapat menunjukkan prestasi realita (bukan prestasi retorika) rasanya tidak mungkin akan merundung teman sesama profesi yang juga berprestasi di bidang yang berbeda.

Selanjutnya apabila guru mempunyai mentalitas terbuka akan belajar dari keberhasilan dan kehebatan teman-temannya. Sehingga akan muncul usaha untuk berbenah diri guna meningkatkan prestasi dirinya. 

Jika mentalitasnya tertutup melihat prestasi teman kerja merasa gelisah, tidak senang bahkan iri hati dan dengki. Bukan "senang melihat orang lain senang" tetapi "sedih melihat orang lain senang".

Faktor culture lag dan vested interested menjadi pendorong yang bersifat sosio-cultural. Sedang penjara mental tidak mau mengakui prestasi teman sejawat adalah pendorong yang yang besifat mentalitas. 

Ketiga hal tersebut dominan  mendorong terjadinya perundungan di suatu sekolah. Sebab hal tersebut berkaitan langsung dengan pertarungan harga diri yang tidak mampu diimbangi dengan prestasi. 

Maka tugas pengambil kebijakan idealnya tetap memberikan wadah aktualisasi diri terhadap muculnya ketimbangan sosial maupun munculnya keinginan terselubung di lembaga yang dipimpin agar visi dan misi sekolah terwujud dalam suasana kerja yang relative kondusif. 

Selanjutnya bagi perundung, sebaiknya juga harus menyadari bahwa penjara mental tidak mengakui prestasi orang lain itu berbahaya bagi hatinya dan harga dirinya. 

Apalagi kondisi itu dibawa sampai purna tugas, jelas lebih berbahaya lagi. Maka harus berjuang untuk merobohkan penjara mental tersebut. Kunci semuanya adalah literasi. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun