Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gali Hikmah "Watuk dan Watak" Cara Menyikapi Senior Salah Kaprah

31 Juli 2021   10:35 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:30 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika senior di kantor marah karena salah kaprah. Sumber: Kompas.com

Bagaimana sikap saya menghadapi drama-drama di atas?

  1. Diam dan berusaha tidak merespon sikap emosinalnya. Maka saya sangat menjaga baik ucapan dan sikap saya agar tidak  bersinggungan dengan seniorku tersebut. 
  2. Tetap berjuang mencari celah untuk menjalin komunikasi. Sebab saya merasa sebagai yunior, maka saya harus berjuang sekuat tenaga agar silaturahmi tidak sampai terputus karena sikap emosional saya.
  3. Merasa kasihan terhadap seniorku. Itu semua terjadi akibat  kurangnya jejaring dan keterbukaan wawasan serta literasi diri.
  4. Menyadari bahwa ini adalah ujian iman saya. Sebab betapapun seniorku adalah manusia biasa. Maka sikap salah kaprah yang ditujukan pada saya  dan sudah belasan tahun, menyadarkan saya bahwa iman itu butuh ujian, bukan sekedar teori keimanan.

Dalam perjalanan panjang tersebut akhirnya saya mendapat pelajaran hidup tentang filosofis "watuk dan watak" memang berbeda. Kalau watuk (batuk) itu lebih mudah sembuh, karena banyak opsi obatnya. Sedangkan "watak" obatnya adalah kesadaran diri sesorang tentang kekurangan  dan keterbatasannya sebagai manusia biasa. Sehingga mau mengakui kelebihan yang dimiliki orang lain.

Pelajaran kedua, saya makin meyakini bahwa setinggi apapun ilmu agama seseorang, jika tidak diimbangi dengan kesadaran mengakui kelebihan orang lain, maka ilmu agama itu akan menjadi belenggu jalan terang menuju surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun