Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Getar Malam Lailatul Qadar

9 Mei 2021   06:52 Diperbarui: 9 Mei 2021   07:22 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Lailatul Qadar bukanlah ritual. Lailatul Qadar adalah Fungsional. Lailatul Qadar bukan pula cerita khayal. Lailatul Qadar adalah doktrin keimanan kita sebagai Muslim yang digelar untuk mendapatkan predikat mulia dunia akhirat.

Oleh sebab itu untuk mendapatkan peristiwa tersebut diperlukan proses "sengaja" dan melalui "tahapan teologis" yang telah ditetapkan. Sehingga sangat beruntung orang yang mendapatkan malam tersebut.

Mengapa? Sebab ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar, maka orang tersebut dipilih oleh Allah SWT sebagai manusia pilihan. Yaitu manusia yang dianggap berhasil melakukan proses "metamorphosis" keimanan menuju ketakwaan. Dengan kata lain orang tersebut   telah dipilih sebagai hamba yang berhasil melakukan proses dan tahapan berpuasa secara benar menurut Allah SWT.

Pertanyaan berikutnya adalah siapa orangnya yang berhasil melakukan proses dan tahapan berpuasa secara benar? Yaitu orang yang berpuasa dengan landasan iman kepada Allah. 

Selanjutnya orang tersebut secara sadar/sengaja menjadikan puasanya sebagai "sarana" untuk melembutkan hatinya dan menyucikan jiwanya. Sebab orang ini sadar bahwa ketika hatinya masih keras dan jiwanya masih kotor maka akan menghalangi dirinya untuk meningkatkan derajat keimanannya. Kelembutan hati dan kesucian jiwa akan menjadi sarana mudah membangunan "dialog" spiritual kepada Allah SWT.

Apa untungnya predikat takwa bagi seorang yang beriman? Keuntungan terbesar adalah pikiran, ucapan, perilaku dan tindakannya akan selalu "relevan" dengan apa yang diajarkan oleh Al Qur'an. Relevansi pikiran, ucapan, perilaku dan tindakan dengan Al Qur'an membuktikan bahwa seseorang telah dipilih sebagai hamba yang memperoleh Hikmah. 

Maka pada saat itu orang tersebut akan memperoleh keuntungan yang "hakiki". Pada saat ini kehidupannya akan memperoleh keberkahan dan ridha dari dzat yang menghidupkan dan akan mematikan semua alam semesta beserta isinya.

Mengapa harus dengan Lailatul Qadar? Sebab Lailatul Qadar adalah malam mulia, malam seribu bulan, malam yang ditandai dengan turunnya para Malaikat Allah ke bumi dan akan menghampiri orang-orang yang sudah berhasil menyucikan hatinya dari 10 hari pertama, 10 hari ke dua. Pada malam 10 hari terakhir "beritikaf" sambil melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an dan terus mengumandangkan kalimat istighfar.  

Malam seribu bulan hakikinya adalah malam yang penuh hikmah, malam yang penuh kemaslahatan hidup, malam yang penuh ampunan, malam yang penuh ajaran nilai-nilai kebajikan, malam yang penuh nilai-nilai kedamaian, malam yang dapat dijadikan sarana melembutkan hati, malam yang penuh dengan sikap rendah hati, serta nilai-nilai keutamaan yang lainnya.

Maka sejuta makna tersebut tidak mungkin akan diterima oleh orang yang hatinya masih keras dan jiwanya yang masih kotor. Oleh sebab itu hanya orang yang mempunyai predikat takwalah yang akan memperoleh malam Lailatul Qadar.  Maka Allah SWT akan memberikan hikmah pada hamba yang dipilih pada malam 10 hari terakhir berpuasa di bulan Ramadan.

Oleh Sebab itu getar seseorang yang memperoleh malam Lailatul Qadar adalah orang tersebut selalu berpikir untuk kemasalahatan diri dan orang lain, ucapannya memberikan kemaslahatan bagi siapapun yang mendengar. 

Perilakunya senantiasa berada dalam garis kesantunan dan menjauhkan diri dari sikap arogan dan sewenang-wenang. Tindakannya selalu terpuji dan tidak membuat orang lain terlukai hatinya serta selalu menjaga harkat dan martabat sesama manusia apapun etnis, ras maupun agamanya. 

Tidak hanya itu saja, tetapi juga melindungi semua makhluk di alam semesta ini. Dengan kata lain membumikan ajaran Islam tentang Rahmatan Lil Alamin. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun