Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mohon Dukung Gerakan #AntiBullying

29 Maret 2012   12:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seorang mahasiswa sebut saja Mas Bro (bukan nama sebenarnya) nampak sedang menjadi bulan-bulanan teman-temannya. “Eh lihat tuh ada anak SD main ke kampus, hahaha”, cetus seorang mahasiswa dari sebuah sudut ruang kampus dengan gaya sok gaulnya. Tubuhnya yang kurang sempurna dan penampilannya yang sangat sederhana kerap menjadi bahan ejekan empuk yang selalu dilontarkan oleh teman-temannya. Bahkan tidak jarang karena ukuran tubuhnya yang mini itu banyak orang yang suka meremehkan, merendahkan, ataupun mengejeknya. Intinya banyak yang memandang Mas Bro sebelah mata. Ironis sekali memang!


Kasus yang dialami oleh Mas Bro tersebut dikenal dengan istilah bullying. Sebenarnya kalau mau kita cermati lagi, masih banyak kasus-kasus bullying yang terjadi di sekitar kita. Bahkan bukan tidak mungkin pernah kita alami sendiri. Bullying pada umumnya memang cenderung dialami oleh mereka yang memiliki keterbatasan fisik, keterbelakangan mental ataupun paling lemah di lingkungan atau kelompoknya. Ibaratnya siapa yang kuat maka dialah yang memangsa kaum yang lebih lemah. Akibatnya pihak yang lebih lemah hanya bisa pasrah tak berdaya, kecuali ada yang peduli padanya.


Bullying oleh masyarakat umum lebih dikenal dengan istilah perpeloncoan, senioritas, penindasan ataupun kekerasan. Bullying sendiri tidak mesti berupa kekerasan secara fisik semisal pukulan, tendangan, cubitan, jambakan, ataupun tempelengan. Bisa juga berupa pandangan mata yang sinis, cemoohan, ejekan, ancaman, ataupun pelecehan verbal lainnya. Ironisnya masih banyak pihak yang belum memahami apa itu bullying. Hingga yang terjadi di lapangan masih banyak oknum guru atau pendidik yang melakukan tindakan bullying kepada siswa atau peserta didiknya. Contohnya saja mengatakan kepada siswanya “dasar kamu anak bodoh, mengerjakan soal gitu saja tidak bisa!”, dan seterusnya.


Tindakan bullying tidak bisa dianggap sebagai tindakan biasa. Sebab dampak yang ditimbulkannya tidak main-main, bisa berujung melayangnya nyawa si korban. Dampak secara fisik mungkin masih bisa diobati. Namun yang lebih berbahaya lagi adalah ketika tindakan bullying tersebut hingga meninggalkan luka psikologis. Bisa-bisa korbannya stress berat, frustasi, jadi rendah diri, bahkan mungkin bisa sampai timbul dendam tujuh turunan kepada pelaku. Maka tidak berlebihan kiranya bila kita katakan bahwa tindakan bullying adalah kejahatan yang amat kejam.


Bukan saja oleh guru terhadap siswanya, oleh antar teman dalam sebuah komunitas, ataupun oleh antar warga dalam sebuah masyarakat. Namun bisa juga oleh pimpinan terhadap bawahan atau senior terhadap junior. Semua itu juga tergantung bagaimana situasi, kondisi serta persepsi yang ada saat itu. Yang pasti semua orang biasa pada umumnya pernah menjadi korban maupun pelaku dari tindakan bullying. Hanya saja entah disadari atau tidak. Dengan kata lain tindakan bullying adalah bahaya laten yang perlu kita waspadai bersama.


Waspada saja tentu tidak cukup, tanpa adanya tindakan dan solusi untuk mengatasinya. Yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah bersama menolak tindakan bullying. Mari mulai dari diri pribadi lindungi sahabat, keluarga dan orang-orang sekitar kita dari tindakan bullying. Jangan biarkan sahabat, keluarga atau diri kita sendiri menjadi korban kebiadaban tindakan bullying. Siapapun diantara kita yang menyaksikan adanya tindakan bullying, maka kewajiban kita adalah menyelamatkan dan melindungi sang korban. Atau laporkan saja tindakan tersebut kepada pihak berwenang untuk menindaklanjutinya. Mulai dari sekarang, mari serukan gerakan anti bullying! STOP bullying! Siapapun yang tega melakukan tindakan bullying, wajib mendapatkan sanksi sosial. Say NO to bullying!


Mohon kerelaan dan ketulusan para pembaca sekalian yang budiman, mari dukung aksi “Say NO to bullying!” dengan hastag (#AntiBullying) lewat status di jejaring sosial ataupun tulisan Anda. Karena sesungguhnya membiarkan bullying lebih kejam dari pembunuhan seekor nyamuk.

Follow: @CiptoWardoyo79  (Say NO to Bullying)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun