Guru dan keluarga tidak bisa menganggap sepele permasalahan yang terjadi antar anak SD karena mereka masih belum bijak dan belum mengenal baik dan buruk secara luas, sehingga masih perlu diperhatikan dan diberi edukasi agar tindakannya tidak menyebabkan hal-hal yang membahayakan.
Pembullyan seharusnya tidak hanya diakhiri dengan teguran, tetapi harus ada pemantauan baik dari sisi tontonan, sosial media, dan pergaulan anak.
Selain itu guru dan keluarga harus memastikan bahwa pelaku bullying jera dan korban bullying tidak mengalami kejadian serupa.
Tak jarang terucap "Maklum masih anak-anak, bercanda aja itu, wajar masih anak-anak" ketika terjadi indikasi pembullyan di lingkungan SD, tetapi argumentasi tersebut seolah menormalisasikan pembullyan dengan alasan masih anak-anak.
Justru karena mereka masih di usia yang sangat muda maka mereka harus diberi pemahaman mana yang baik dan yang buruk supaya tidak menjadi kebiasaan yang dianggap wajar.
Rasa sedih dan terpuruk yang dialami korban pun tidak bisa dianggap hal yang biasa saja, tetapi kita sebagai orang dewasa harus memberikan pertolongan agar psikis dan emosionalnya bisa kembali pulih.
Sekali lagi, pembullyan di lingkungan sekolah dasar tidak bisa dianggap sepele. Mereka butuh perhatian dan pertolongan dari orang dewasa.