Mohon tunggu...
Cintia Gita Pramesi
Cintia Gita Pramesi Mohon Tunggu... Penulis - Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Psikologi Trading: Jangan Pakai Emosi

9 September 2022   13:58 Diperbarui: 12 September 2022   21:00 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi marah. (sumber: shutterstock via kompas.com) 

Terkadang, sudah menganalisa dengan baik, tetapi tidak berani untuk entry. Sudah memiliki rencana yang matang, tapi takut dan terlambat hingga kehilangan banyak momentum.

Gunakan prinsip Trading tanpa Emosi! Terdapat 4 emosi yang sering terjadi ketika sedang trading, yaitu fear (Takut), greedy (Tamak), regret (Menyesal), dan hope (harapan)

Dokumen pribadi | Edited by Canva | Cintia Gira
Dokumen pribadi | Edited by Canva | Cintia Gira

1. Fear (Takut)

Ketakutan terjadi ketika kita tidak percaya dengan diri sendiri, meskipun sudah memiliki rencana yang matang tetapi takut untuk memulai. 

Cara untuk mengatasi fear adalah mencoba. Resiko yang pasti terjadi dalam saham adalah profit atau loss, keduanya pasti terjadi, namun untuk mengatasinya kita harus menetapkan batasan loss, supaya masih terukur dan dapat dievaluasi. 

Mencoba untuk melawan ketakutan dapat diseimbangi dengan trading plan. Kapan kita harus entry, take profit, hingga cut loss-nya. Jadi, satu-satu nya cara untuk mengatasi ketakutan adalah dengan mencoba dan melawannya, dengan penuh hati-hati.

2. Greedy (Tamak)

Rasanya sangat menggiurkan ketika kita entry saham, kemudian harga semakin meningkat. Namun, jangan lupa untuk take profit, ya! karena profit sesungguhnya adalah ketika kita sudah melakukan take profit

Hal yang biasanya terjadi adalah merasa tidak cukup ketika mendapatkan profit sehingga timbul rasa ingin saham tersebut terus bergerak naik supaya bisa cuan sebanyak-banyaknya. 

Dalam mengatasi greedy, kita harus memiliki mindset “secukupnya” sesuai dengan trading plan. Jangan sampai rasa tidak puas terus menghantui dan pada akhirnya menggerus profit yang seharusnya dapat kita ambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun