Mohon tunggu...
Cintia Gita Pramesi
Cintia Gita Pramesi Mohon Tunggu... Penulis - Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Film

Squid Game: dari Ketulusan Hingga Pengkhianatan

25 September 2021   14:50 Diperbarui: 25 September 2021   15:02 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/tuchicafan88/status/1439622460236648451/photo/2

Squid Game adalah serial asal Korea Selatan bertema tentang survival game yang ditayangkan oleh Netflix. Dalam serial ini, game yang dimainkan oleh para pemain adalah permainan masa kecil, namun versi yang lebih gila.

Jika di dalam game pada umumnya pemain yang tereliminasi hanya disingkirkan dan dapat bermain kembali, tetapi Squid Game berbeda. Pemain yang gagal melewati rintangan game akan benar-benar tereliminasi dengan cara ditembak.

Permainan yang merugikan dan mempertaruhkan nyawa, tapi mengapa partisipan pesertanya banyak hingga 456 orang? Ada tawaran menarik yang membuat banyak orang terlibat di dalam Squid Game, yaitu adanya kesempatan mendapatkan uang dengan total miliaran won. 

Selain itu, partisipan yang terlibat di dalam game ini karena mereka berasal dari latar belakang berbeda yang memiliki masalah finansial maupun sosial, seperti memiliki hutang, membutuhkan uang, keluar masuk penjara, menjadi buronan, sehingga mereka melarikan dirinya pada Squid Game sebagai jalan keluar atas permasalahannya.

Alih-alih sebagai jalan keluar, Squid Game justru menjadi jebakan tersendiri untuk mereka karena ... pemenangnya hanya 1 orang yang nantinya akan mendapatkan uang miliaran won. Sisanya? Tereliminasi.

Dari Ketulusan Hingga Pengkhianatan

Sepanjang 9 episode, Squid Game memberikan banyak nilai kehidupan. Salah satunya menyinggung tentang ketulusan dan pengkhianatan. 

Credit to Netflix
Credit to Netflix

Ji-Yeong dan Sae-Byeok, dua wanita yang hidupnya sama-sama hancur tetapi dipaksa untuk kuat oleh keadaan. Sae-Byeok bertahan untuk adiknya, sementara Ji-Yeong tidak ada alasan lagi untuk bertahan. Adegan dalam permainan kelereng sangat mengharukan dan menyedihkan. Dimana kedua wanita yang tertutup sejak awal game akhirnya saling menceritakan tentang kehidupannya. Mereka bercerita karena mereka sadar kalau salah satu dari mereka akan mati karena rules dari game kelereng adalah satu tim dua orang, hanya ada satu pemenang. 

Artinya, salah satu dari kedua wanita berambut pendek ini akan mati ditembak. Mereka menghabiskan belasan menit untuk bercerita dan mengenal satu sama lain. Di menit terakhir, mereka melemparkan kelereng dengan peraturan kelereng yang paling dekat dengan tembok adalah pemenangnya. 

Kelereng Sae-Byeok nyaris mendekati tembok, tetapi Ji-Yeong sengaja menjatuhkan kelerengnya tepat di tempat ia berdiri. Tujuannya supaya Sae-Byeok menang dan Ji-Yeong kalah dengan keren. Ji-Yeong menjelaskan bahwa ia sudah tidak ada alasan untuk hidup, maka dari itu ia meminta Sae-Byeok untuk bertahan. Keduanya sama-sama menangis dan salah satunya merasa kehilangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun