Mohon tunggu...
Cintia Gita Pramesi
Cintia Gita Pramesi Mohon Tunggu... Penulis - Communication | Sharing Oriented | Instagram: gitaaa.c

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelecehan Seksual Bukan Prestasi!

5 September 2021   09:00 Diperbarui: 5 September 2021   09:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi (Cintia Gita)

Bagaimana tanggapan Anda ketika Anda menyaksikan seorang pelaku pelecehan seksual setelah melalui masa tahanan malah disambut meriah oleh beberapa program dari media pertelevisian?

Seseorang yang baru saja dinyatakan bebas murni dari hukumannya atas kasus tindakan asusila dan kasus suap kini eksis tampil di layar kaca pertelevisian, menduduki tren No.1 di YouTube, dan menjadi topik perbincangan di sosial media.

Menjadi sorotan yang memilukan bagaimana bisa pelaku pelecehan seksual mendapatkan sambutan yang begitu meriah seolah ia adalah pahlawan bangsa, seakan ia baru saja meraih mendali emas pertandingan. Bagaimana perasaan korban?

Warganet mengecam adanya glorifikasi atas kebebasan Saipul Jamil. Petisi "Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil di Televisi Nasional dan YouTube" kini telah disebarluaskan dan telah ditanda tangani sebanyak 260.859 orang (Pertanggal 05 September 2021, 00:17 WIB). 

Hal ini membuktikan bahwa banyak orang resah akan kembalinya pelaku pelecehan seksual di televisi dan YouTube. 

Apakah seorang pelaku pelecehan seksual pantas untuk mendapatkan sambutan meriah? Apakah pelecehan seksual merupakan suatu prestasi yang patut untuk diapresiasi?

Jika hal ini terjadi demi mengejar rating dan penonton, sangat disayangkan. 

Media pertelevisian dan YouTube di era digital ini sangat berpengaruh untuk membentuk karakter dan memberikan edukasi kepada masyarakat, apabila tayangan yang diberikan adalah tayangan yang tidak memiliki nilai apapun, saya harap media pertelevisian dapat meng-upgrade kualitas program yang ditayangkan.

Sekali lagi, pelecehan seksual bukan prestasi. Jangan dimaklumi dan tidak perlu diapresiasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun