Tahfidz ialah menghafal ayat-ayat al-Qur'an hingga dapat diucapkan diluar kepala. Seseorang yang menjadi penghafal al-Qur'an disebut sebagai Hafidz bila ia seorang laki-laki dan Hafidzah bila ia seorang perempuan. Telah banyak dalil-dalil yang menyampaikan apa saja manfaat yang akan didapat jika seseorang menghafal serta mengamalkan kandungan yang terdapat dalam al-Qur'an. Salah satu contoh manfaat sebagai seorang Hafidz Qur'an ialah ada beberapa universitas yang menyediakan beasiswa untuk Hafidz Quran. Manfaat menjadi penghafal al-Qur'an tentu bukan hanya di rasakan didunia saja, Tetapi juga manfaat yang akan dirasakan di akhirat kelak.
Pada awalnya penulis mengira bahwa Pendidikan Islam ialah seputar menjadi seorang Hafidz. Tetapi ternyata ukuran Pendidikan Islam bukan hanya menghafal al-Qur'an saja.
Lantas aspek apa saja yang harus Pendidikan Islam bentuk? Ada 3 Aspek yang harus Pendidikan Islam Bentuk:
- Aspek Akal
- Aspek Jasmani
- Aspek Rohani: ITAM (Iman, Takwa, Akhlak Mulia)
Ternyata Pendidikan Islam tidak hanya seputar menghafal al-Qur'an saja. Tetapi juga memperhatikan Aspek Akal. Mengapa Demikian? Tentu agar umat islam memiliki wawasan yang luas. Ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu amalan yang tidak akan terputus.
Contoh Aspek Akal dalam sekolah ialah jika sekolah tersebut memiliki mata pelajaran yang mengasah otak. Contohnya seperti Matematika, Sains, dan sebagainya.
Pendidikan Islam juga memperhatikan Aspek Jasmani. Contohnya ialah berkuda, memanah, dan berenang yang merupakan sunnah Rasulullah SAW. Serta kegiatan Olahraga dan Kesehatan lainnya yang dapat membuat tubuh menjadi sehat. Mengapa demikian? Karena jika memiliki tubuh yang sehat, Kita akan lebih mudah untuk membantu sesama.
Contoh Aspek Jasmani dalam sekolah ialah adanya mata pelajaran atau kegiatan yang memperhatikan kesehatan tubuh. Seperti mata pelajaran Olahraga ataupun kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka.
Terakhir yang tak kalah penting, Pendidikan Islam juga memperhatikan Aspek Rohani. Atau bisa juga disebut ITAM (Iman, Takwa, Akhlak Mulia). Contoh Iman Takwa ialah sekolah tersebut memberikan ajaran tentang bagaimana melaksanakan ibadah sesuai tata cara yang benar, atau siswa diajarkan membaca al-Qur'an, dan sebagainya.
Contoh Akhlak Mulia ialah sekolah memberikan kebiasaan-kebiasaan untuk mendisiplinkan peserta didik, atau mencontohkan hal-hal baik kepada peserta didik. Misalnya jika ada seorang warga sekolah yang terlambat, maka beri ia hukuman tanpa memandang stastusnya. Jika siswa yang terlambat dihukum, tetapi guru yang terlambat tidak dihukum, maka siswa akan merasakan adanya kesenjangan dan mungkin saja akhirnya siswa tersebut memiliki akhlak yang kurang baik.
Jadi menurut penulis, Pendidikan Islam bukan hanya seputar menghafal al-Quran saja. Pendidikan Islam memiliki makna yang luas. Karena pada dasarnya, Tujuan Allah menciptakan manusia ialah untuk beribadah kepada-Nya serta untuk menjadi Khalifah di bumi. Sebagai seorang Khalifah, tentu kita harus memiliki pengetahuan yang luas, jasmani yang sehat wal'afiat, serta memiliki ITAM. Â
