Mohon tunggu...
Wahyu Wardani
Wahyu Wardani Mohon Tunggu... Pns - seorang PNS yang mencoba menikmati perjalanan dimanapun ditempatkan

menjadilah indah , maka engkau akan melihat semuanya menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rumah Dinas

18 September 2019   12:28 Diperbarui: 18 September 2019   12:38 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mutasi  adalah hal yang lumrah bagi siapapun ketika dia berstatus sebagai PNS. Mutasi yang kedua  kualami ketika menerima SK mutasi ke daerah Temanggung.  Sebuah kota kecil yang dingin di lereng  Gunung Sindoro Sumbing. 

Awalnya berniat mau kost saja biar tak terlalu repot. Namun alhamdulillah ternyata ada rumah dinas kosong yang bisa kutempati. Dari sinilah cerita akan kumulai.

Ada tiga buah kamar tidur yang walau tidak besar tapi lebih dari cukup untuk kutinggali bersama suami dan sesekali sendiri ketika suami harus pulang mengurus tempat tinggal kami di lain kota.

Untunglah rumah baru saja di perbaiki dan dicat ketika awal aku datang, sehingga jauh dari kesan seram pada rumah rumah dinas pada umumnya.  Sebuah pohon klengkeng besar tumbuh persis didepan rumah, sehingga rumah terasa adem, apalagi udara kota Temanggung yang dingin membuat rumah dinas ini bertambah nyaman.

"Ibu sudah berkenalan dengan penghuni rumah? "

"Maksudnya , siapa pak ? pura pura tidak paham maksud pertanyaan  pak Nur yang selalu datang paling pagi untuk membuat minuman

"wah ..nanti sesekali ibu akan mencium bau masakan dari dapur "lanjutnya

"Terus nanti ada wanita berambut panjang bergaun putih yang bergelantungan di pohon nangka disudut kantor " kata  situkang taman

"atau sosok laki-laki yang  nongkrong diatas bekas kamar mandi di rumah dinas sebelah ibu "

"dan ada suara orang menyapu halaman kantor..srek..srek..srek.. tengah malam"

bersahutan dan bergantian teman teman , terutama yang biasa  piket malam memberi info yang cukup membuat ciut nyali.

Bau aroma masakan membangunkanku tengah malam. Saat itu aku sendirian, masih setengah mengantuk mencoba mencerna yang terjadi.Siapa yang malam malam begini masak?. Dan aroma masakan itu begitu kuat tercium karena dapur berada tepat disebelah kamarku. Niatan untuk sekedar keluar kamar dan melihat dapur kuurungkan, sekelabat teringat  cerita pak Nur tentang ini. Dan aku memilih tetap dikamar dan melantunkan ayat kursi.

Suamiku  hanya senyum-senyum ketika aku cerita esok harinya ketika datang. Dengan santai dia menjawab bahwa hari pertama kami menempati rumah ini, ketika terbangun jam tiga pagi suamiku melihat sosok laki laki paruh baya yang memasuki rumah kemudian masuk kamar melepas jaket dan digantung ditempat gantungan pakaian kami, kemudian  pergi lagi. Aku cuma tersenyum kecut

" koq gak  cerita ? " protesku

" Nanti mama takut..hahaha  " 

Ada rasa tak nyaman begitu magrib menjelang .Meski ada tujuh  buah rumah dinas yang ada dan rumah dinas yang kutempati berada ditengah ,yang artinya kanan kiriku ada juga yang menempati, tapi semuanya sendiri, jadi begitu pulang kantor pintu -pintu itu sudah tertutup rapat, hanya rumahku yang kadang kubiarkan terbuka sampai malam,dan sesekali aku ngobrol bersama suami diteras rumah.

Kadangkala kupandangi Pohon -pohon besar yang mengelilingi halaman kantor berubah sedikit seram kalau malam sekedar mengusir sedikit rasa takut. Padahal siang hari pohon -pohon ini menjadi peneduh. Apalagi pada musim buah. Buah mangga, rambutan, nangka ,pepaya bahkan buah naga yang bergelantungan membuat halaman begitu asri.

Ada cerita lagi suatu saat tetangga sebelah bercerita kalau  TV di rumahnya menyala sendiri ketika istirahat pulang , padahal yakin TV selalu di matikan saat berangkat kekantor, dan tv itu mati sendiri lagi saat pulang kantor. 

Tidak hanya cerita TV yang menyala dan mati sendiri ,Tv  yang tiba tiba berubah cannel  menjadi upin ipin. Ada kamar ditetangga sebelah yang nyaris tak pernah dibuka karena berisi barang barang kantor yang tidak terpakai,  kata suamiku disitulah sarang tuyul. Pernah aku membuka sekali untuk melihat barang barang yang tersimpan disitu ditemani suamiku.

Satu tahun aku tinggal di rumah dinas ini. Aroma kemenyan yang tercium tajam setiap malam jumat, bulu  kuduk yang tahu tahu berdiri dengan kuat ketika masuk kamar mandi atau merinding sendiri di sudut-sudut tertentu dirumah ini, bahkan meski itu siang hari.Semua kulewati dengan berpikir positif, makhluk  ghaib memang ada, mereka hidup bersama kita didunia  yang berbeda.  kehadirannya dapat kita rasakan.

Dan satu tahun persis kembali aku mendapat SK mutasi...tidak jauh dari Temanggung , bergeser kearah kota Magelang. 

Entah cerita apa lagi dan pengalaman apa lagi yang akan menyambutku di rumah dinasku nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun