Mohon tunggu...
Cinta Negriku
Cinta Negriku Mohon Tunggu... -

saya adalah pecinta NKRI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dapat Penghargaan, SBY Tidak Datang ke Forum Ekonomi Dunia

28 Februari 2014   18:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip tulisan di kompas.com pada Kamis, 23 Februari lalu, Forum Ekonomi Dunia (WEF) akan menganugerahkan penghargaan Global Statesmanship Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan WEF 2014 di Davos, Swiss. Sebagai penerima penghargaan,  tentunya pihak penyelenggara sangat berharap SBY datang ke acara untuk menerima langsung Global Statesmanship Award.

Namun menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Presiden SBY memutuskan tidak akan hadir dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos. Alasannya, ada sejumlah agenda mendesak di dalam negeri yang jauh lebih penting dan memerlukan keberadaan SBY. Apalagi, pada 9 April nanti, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu Legislatif (Pileg), sehingga wajar kalau SBY memilih tetap di dalam negeri untuk mengendalikan situasi agar tetap aman dan kondunsif.

Saya pikir langkah SBY ini sudah tepat dan patut diberikan apresiasi. Global Statesmanship Award adalah satu dari sekian banyak penghargaan yang diberikan kepada SBY oleh dunia internasional. Penghargaan ini diberikan berdasarkan sejumlah capaian Indonesia selama masa pemerintahan SBY, terutama di bidang ekonomi dan pembangunan.

Dengan banyaknya penghargaan dari dunia internasional, sudah menunjukkan bahwa SBY memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin. Pilihan untuk tidak datang dan menerima langsung penghargaan tersebut juga menunjukkan kapasitas SBY sebagai seorang pemimpin.

Sebagai kepala negara, tentunya SBY ingin memastikan Pemilu 2014 mendatang berlangsung aman, adik dan bersih. Sebagai kepala negara juga, SBY tentunya ingin menuntaskan masa bakti terakhirnya sebagai presiden dengan kesan yang baik, kinerja yang baik dan hasil yang baik.

Makanya tidak heran, jika dalam beberapa pekan ini SBY selalu menekankan pentingnya para menteri (khususnya yang berasal dari parpol) untuk fokus bekerja dan mengesampingkan kepentingan partai. Suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2014 menjadi salah satu pertaruhan pemerintahan SBY.

Selain itu, sejumlah PR masih membayangi pemerintah, sehingga SBY merasa perlu untuk tetap di dalam negeri demi menyelesaikan PR-PR di sisa masa jabatannya. Sebagaimana kita ketahui, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, banyak program-program ekonomi dan pembangunan yang saat ini sedang berjalan.

Saat ini, hampir semua daerah di Indonesia merasakan dampak pembangunan, khususnya yang terintegrasi dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). SBY tentunya tahu itu, sehingga skala prioritas yang saat ini dipilih adalah menyelesaikan semua program-program yang sudah dibuat sebelum masa pemerintahannya habis, Oktober mendatang.

Kalau ingin dikenang sebagai bapak bangsa, SBY harus menunjukkan kinerja yang baik pada masa pemerintahannya. Namun SBY juga harus mendapatkan dukungan dari para pembantunya (menteri-menteri), agar program-program yang sudah dibuat pada masa 5 tahun pemerintahan bisa tercapai. Saya yakin, jika para menteri, juga presiden SBY fokus bekerja, niscaya program-program ekonomi, kesejahteraan rakyat, program pembangunan dan program lainnya akan tercapai.(***)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun