Mohon tunggu...
Sisisudut.co
Sisisudut.co Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencarian Pencerahan Pembebasan

Tetaplah terbit walau yang kita sinari tangine kawanen🌥️

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Moeldoko: Aksi Demo Tidak Memihak Rakyat Miskin, Coba Tanyai Rakyat Pak!

21 September 2022   00:29 Diperbarui: 21 September 2022   00:44 2534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Youtube Pikiran Rakyat.

Dalam menangapi banyaknya aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa, kepala staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko menilai aksi tersebut merupakan bentuk memperjuangkan kaum orang kaya, baginya aksi tersebut merupakan aksi yang kurang pas untuk dilaksanakan. "kurang pas (jika) teman-teman mahasiswa dan buruh itu demo, karena yang diperjuangkan orang kaya bukan orang miskin, kan ironis itu." Ungkapnya dalam talkshow 'KLARIFIKASI' yang diadakan oleh Pikiran Rakyat Media Network (PRNM) pada kamis, 15 september 2022.

Tak khayal jika statemen dari kepala staf Kepresidenan seperti itu, karena paradigma yang diguakan oleh buruh dan pak moeldoko pastilah berbeda. paradigma yang digunakan oleh orang yang dengan mudah dapat membeli BBM dalam harga berapapun dengan masyarakat kecil yang sangat keberatan dengan haraga BBM Saat ini.

Bagi penulis, apaila pemerintah memang benar-benar mendengarkan aspirasi dari mahasiswa dan buruh yang melaksanakan demo pastilah tidak akan ada mispersespsi dan misinformasi tentang apa yang sebenarnya diinginkan oleh rakyat kecil. Coba saja temui para pendemo, datangi para petani dan pedagang, dekati para sopir angkutan dan tukan ojeg. Siapa yang sebenarnya dilindungi oleh negara? Rakyatnya kah? Atau para mafia-mafia yang hari ini masih tertawa?

Saya yakin tidak ada rakyat miskin yang senang-senang saja jika ada orang kaya mengunakan BBM Bersubsidi. Dan saya yakin tidak ada rakyat miskin yang merasa senang-senang saja jika ada abdi negara  membeli BBM bersubsidi. Meraka adalah orang yang terdzolimi, dan meraka pastilah tidak berani untuk menegur jika melihat kejadian yang semacam itu. Dan kita tau bukan seberapa mustajab-nya doa orang yang terdzolimi?

Namun, terlepas dari itu semua. Solusi pemberian bantuan subsidi BBM secara langsung diberikan dalam bentuk uang juga bukan merupakan solusi yang tepat. Nyatanya, hanya masyarakat tertentu saja yang mendapatkan, tidak semua masyarakat yang membutuhkan juga mendapatkan tentunya. Akhirnya solusi pemberian bantuan subsidi langsung buntut dari kenaikan BBM bukan merupakan solusi yang efektif pula. toh antrian di SPBU juga semakin panjang, mafia-mafia minyak tidak berkurang dan pastinya tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin turun, menginggat kenaikan harga BBM memberikan dampak di hampir semua sektor perekonomian. Satu lagi, tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah juga perlu diperhatikan!. So, pemeritah mau ngapain lagi?

(Fahrurrosin/Red).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun