Mohon tunggu...
Yuanita Aja
Yuanita Aja Mohon Tunggu... -

Seorang perempuan dengan mata hampir segaris yang sumringah dan suka mempertanyakan hal-hal aneh hingga dituangkan lewat untaian kata dilayar monitor :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertandingan Sepakbola Bisa Mengurangi Rasa Stress

13 Juni 2014   22:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:52 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sepak bola pasti sudah tak asing lagi kan di telinga sebagian orang? Permainan yang memperebutkan bola dengan cara menggiringnya supaya masuk ke gawang lawan ini banyak menjadi tontonan favorit bagi sebagian orang. Hampir semua orang dibagian bumi manapun setidaknya pasti pernah menonton acara bola di televisi.

Permainan bola adalah permainan pemersatu seluruh bangsa maupun Negara. Bagaimana tidak, permainan ini banyak digandrungi dari anak kecil hingga usia senja. Ada kepuasan tersendiri saat kita mendukung tim kesukaan kita saat bertanding. Menyukai dunia bola tak pandang bulu,dari umur saja sudah semua umur, golongan saja tak pandang apalagi jenis kelamin. Lelaki maupun perempuan di bagian bumi manapun juga menggandrungi tontonan olahraga yang memperebutkan kulit bundar dilapangan ini.

Bagaimana bila kita gambarkan bola yang diperebutkan itu adalah impian atau asa yang banyak diimpiankan orang-orang? Dan pemainnya adalah orang-orang yang berusaha untuk menggiring bola ke gawang sebagai orang-orang yang berusaha menggapai impian. Bola itu asa, pemain adalah orang-orang penggapai impian, sedang gawang diibaratkan pencapaian. Siapa yang mampu menggiring bola ke gawang lawan, juga membantu rekannya untuk mencetak sebuah gol dalam permainan itu adalah gambaran hidup kita dalam berusaha menggapai impian. Tanpa usaha juga kedisiplinan yang keras mana mungkin bisa bermain dengan maksimal. Adanya usaha, disiplin tanpa diimbangi doa juga sama saja. Maka dari itu semua aspek tersebut bila dijalankan bersama beriringan percayalah hasilnya pun akan sesuai yang diimpikan, namun apabila hasilnya tidak sesuai walau kita telah usaha, disiplin juga doa, percayalah bahwa sang pencipta sedang menjalankan skenario terbaiknya untuk kita.

Dari sebuah permainan sepakbola saja kita bisa mengambil banyak pelajaran. Dari kedisiplinan, usaha, doa, kekuatan kebersamaan, pencapaian, juga kekompakan. Apalagi saat menonton saja kita bisa ikut merasakan atmosfer perasaan, seolah-olah kita merasakan juga kesenangan tim kesayangan saat mencetak gol ke gawang lawan, meneriakkan, “goal” tanda kebanggaan, atau meneriakkan kata-kata yang entah apa bunyinya saat tim lawan mencetak goal. Percaya tidak hal tersebut selain kita merasa ikatan emosi yang kuat saat menonton pertandingan sepakbola juga karena otak kita mengirim sinyal keseluruh tubuh, biasanya timbul rasa merinding atau terharu saat kita merasa turut serta bangga menyaksikan tim kesayangan menang. Ada sesuatu yang mengalir dalam diri, kadang juga rasa terharu atau rasa yang sangat menggebu akan kebanggaan dengan tim kesayangan. Itu karena otak kita mengirim sinyal suka, dari suka itu kita akan merasa bahagia juga atau semangat yang menggebu-gebu. Maka saat stress melanda menonton pertandingan bola juga bisa menjadi alternative untuk merilekskan otak, mengapa? karena dengan menonton tim kesayangan ditambah lawannya sangat terkenal sebagai rival maka rasa stress yang kita derita bisa hilang dengan sendirinya saat menonton pertanding apalagi nontonnya bersama dengan teman-teman yang juga cinta bola juga. Tentu akan mempercepat pengurangan tekanan stress terhadap suatu masalah. Tak ada yang sulit untuk membuat otak kita bekerja dengan tanpa tekanan yang berlebihan, selingi dengan hal yang menyenangkan atau yang disukai adalah cara menikmati tekanan stress yang datang pada diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun