Mohon tunggu...
Yuanita Aja
Yuanita Aja Mohon Tunggu... -

Seorang perempuan dengan mata hampir segaris yang sumringah dan suka mempertanyakan hal-hal aneh hingga dituangkan lewat untaian kata dilayar monitor :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bedanya Hal Sepele Kota dan Pedesaan

9 Juni 2014   16:17 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan nampaknya sedikit jauh berbeda. Kebiasaan yang dimaksud adalah hal-hal sepele dimana di pedesaan masih sangat kental dijalankan sedang di perkotaan sudah hampir minim terlihat.

Saat berhenti di outlet makanan yang minim tempat duduk, kebiasaannya adalah apabila tidak dibungkus, menunggu kesadaran konsumen yang telah selesai makan supaya gantian atau makanannya dibungkus dan dimakan sambil jalan. Kebiasaan makanan yang bisa dimakan sambil jalan adalah makanan siap saji, seperti burger, roti, es krim, snack ringan dan lain sebagainya.

Tanpa canggung masyarakat diperkotaan sering melakukan kegiatan makan sambil jalan atau jalan kaki dengan teman disambi makan. Pasti sering liatkan hal demikian? Sedang di pedesaan hampir jarang kita melihat orang dewasa ngobrol dijalan/berjalan kaki sambil makan makanan ringan. Di desa hal demikian masih dianggap tak sopan atau pamali. Orang yang makan berdiri, apalagi sambil jalan dan bercengkrama masih menjadi perhatian bila di pedesaan. Sedang di perkotaan hal demikian lumrah terlihat.

Masyarakat perkotaan telah banyak terkontaminasi oleh budaya barat, baik dari segi pakaian budaya maupun moral. Masyarakat yang dianggap perkotaan adalah masyarakat yang dengan mudah dapat mengakses internet, pusat perbelanjaan ada, minimarket menjamur, dan tempat nongkrong untuk para kawula muda. Bila tempat-tempat tadi telah ada paling tidak sikap dan tingkah remaja serta orang dewasanya bisa terlihat jelas bedanya baik dari perkotaan dan pedasaan. Disini, yang saya tulis bukanlah suatu kesenjangan, namun hanya penilaian sikap yang biasa dianggap sepele namun disitulah kita bisa melihat perbedaannya.

Masyarakat di pedasaan masih sangat menjungjung hal-hal yangh berbau ke sopanan, hal sepele seperti tidak makan sambil berdiri, bila lewat depan orang yang lebih tua masih menganggukkan kepala seraya mengucap “permisi”, bahkan dari tata cara berpakaian pun masih belum brani memakai pakaian minim di tempat umum.

Pengaruh budaya barat sangatlah kental pengaruhnya dalam perkembangan tumbuh seseorang. Apalagi sekarang media telah banyak mempertontonkan hal-hal yang sebenarnya hanya tontonan untuk hiburan namun bisa dijadikan tuntunan, sebab seringnya kita melihat dan menikmati. Sedang yang memang benar tuntunan belum tentu mau dijalankan, lebih sering hanya dijadikan tontonan.

Dari hal sepele saja orang dapat menilai kita seperti apa. Memang ada pepatah bilang, “jangan melihat sesuatu hanya dari sampul”, tapi tidak dipungkiri apa yang dilihat adalah yang dipertontonkan awal. Untuk itu, bila tidak ingin dipandang jelek, ada baiknya kita mempertontonkan atau memberikan penilaian kepada diri kita hal-hal yang baik, agar orang pun tak akan menganggap buruk kita sekalipun dari pandangan pertama. Setiap orang memang memiliki kekurangn juga kelemahan, namun tidak salah bukan cover awal dipertontonkan hal yang baik? Penilaian pertama adalah saat pandangan pertama seseorang melihat kita, selebihnya adalah perkenalan dimana hal-hal lain akan dikenal oleh orang lain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun