Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

Seorang ibu satu anak yang hobi berjualan dan berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maknai Maulid Nabi dengan Cinta terhadap Sesama

19 Oktober 2021   07:47 Diperbarui: 19 Oktober 2021   07:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  12 Rabiul awal yang merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari ini tanggal 19 Oktober 2021. Nabi Muhammad merupakan Nabi yang di yakini oleh umat muslim sebagai Nabi penutup atau Nabi terakhir yang menjalankan perintah Allah SWT untuk menuntun manusia menuju jalan kebenaran yang penuh rahmat hingga hari akhir manusia kembali dibangkitkan.

menurut beberapa sumber sejarah, baik berupa artikel maupun tayangan film, kelahiran Nabi merupakan hal yang dinantikan oleh sebagian besar umat terdahulu, tak terkecuali pengikut setia Nabi Ibrahim. karena pada dasarnya Kelahiran Nabi Muhammad sudah Allah SWT kabarkan kepada umat terdahulu melalui ajaran Nabi mereka dan juga firman Allah yang tertulis dalam kitab mereka masing-masing.

sejarah kelahiran Nabi saat ini sudah sangat mudah kita baca dan saksikan dalam berbagai bentuk, dan tentunya hal itu menjadikan suatu pelajaran yang berharga untuk kita dalami serta kita renungkan. terutama untuk kita sebagai umat muslim yang selama ini mengaku cinta dan rindu akan Nabi, dalam kesempatan ini yaitu memperingati hari kelahiran Nabi sebagai titik nol yang baru untuk kita terus belajar bagaimana menjadi pengikut Nabi yang benar, bukan hanya bermodal ucapan dan perkataan bahwa cinta dan rindu di bibir saja.

Sebenarnya apa bukti yang patut kita banggakan sebagai pengikut Nabi yang mengaku cinta kepadanya?. Tekhnologi masa kini pada dasarnya adalah sarana yang dapat memepermudah kita dalam meningkatkan kapasitas diri dalam hal apapun, termasuk bagaimana menjadi seorang muslim yang baik, banyak belajar dan menimba ilmu yang tanpa batas. 

Namun saat ini yang terjadi malah sebaliknya, kecanggihan tekhnologi membuat kita lupa diri, siapa kita, siapa panutan kita dan bagaimana seharusnya kita bersikap. Kita menjadi pribadi yang mudah sekali tergiring kedalam sebuah opini yang terkadang menyesatkan dan kita cenderung mudah terhasut dalam ruang lingkup opini penuh kebencian.

Sebagai bentuk kesadaran diri, marilah kita introspeksi diri kita mengingat kembali siapa diri kita, siapa Nabi yang kita teladani dan ikuti sebagai pembimbing kita menuju jalan yang Allah SWT ridhoi. Dengan begitu kita akan memiliki perisai diri dalam hati untuk tidak mudah tergiring dan terhasut dengan opini kebencian terhadap sesama manusia. karena Nabi kita tidak pernah mengajarkan kita untuk selalu curiga, merendahkan apalagi merasa paling mulia diantara yang lainnya.

Hari ini 12 Rabiul Awal 1443 H, mari kita kembali renungkan untuk apa kita memperingati hari kelahiran Nabi yang kita cintai dan kita rindukan melainkan untuk mengingatkan bahwa betapa Nabi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang selalu beliau contohkan hingga akhir hayatnya yaitu cinta terhadap sesama .

Bogor, 19 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun