Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangis Tak Pernah Habis

1 Agustus 2020   01:49 Diperbarui: 1 Agustus 2020   13:56 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pixabay.com

"Maksud kamu apa sih Bram. Bisa tidak kamu berhenti omong kosong denganku?"

"Aku tidak omong kosong. Aku serius sama kamu."
"Tapi kamu punya Nadya."
"Tapi kamu punya Bowo."

"Ya sudah."
"Ya sudah apa, Dru?"
"Ya sudah, kita sama-sama punya pasangan. Berhenti untuk berharap saling memiliki."

Kedekatanku dengan Bram sudah hampir dua tahun ini. Jujur aku akui Bram telah memberikan polesan warna pada kehidupan abu-abuku.

Bram telah membuatku memiliki semangat lagi, kembali membuat aku tersenyum lagi dan bisa membuat aku terbahak-terbahak.

Sayang, Bram telah memiliki Nadya. Sekuat apapun keinginanku untuk memiliki Bram tidak akan pernah bisa.

"Dru, kenapa kamu terus-terusan begini. Kenapa kamu tidak memanjatkan doa. Bukankah tidak ada yang melebihi kekuatan Tuhan?"

"Bram, aku tak punya keberanian untuk melepaskan diri dari Bowo dan aku yakin kamu pun begitu."

"Kamu seharusnya punya alasan kuat untuk lepas dari Bowo. Perlakuan tidak menyenangkan Bowo seharusnya bisa membuatmu mengambil sikap."

"Terlalu lama Bowo memperlakukanku tidak baik. Jika tiba-tiba aku ingin sudahi hubungan kami atas alasaan kekasaran verbal dia padaku, aku rasa akan jadi alasan basi untuknya."

"Lalu kamu mau tunggu hingga Bowo menyiksamu secara fisik?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun