Ibu sibuk sendiri di dapur. Kata Ibu, silakan kalian sibuk di luar, biar ibu tidak diganggu.
Ibu ini luar biasa memang. Tidak  ada masakan yang bisa menandingi masakan Ibu. Tercium aroma bawang yang menyengat, aku siap-siap menuju dapur.
"Hey, duduk!"
"Ih Bapak, wangi ini."
"Bapak bilang duduk, kalau kamu ke dapur, bawang goreng Ibu cepat habis kamu gado. Toples Kerupuk emping ga bakal penuh-penuh, kamu cocol ke sambal goangnya Ibu."
"Yah Bapak, sakaw  ini Pak."
Bawang goreng ibu ini tipis, garing dan gurih. Kalau yang lain nonton makannya pop corn, kalau aku bawang goreng buatan Ibu aku camilin.
"Kamu itu, kalau makan bawang suka ga kira-kira. Awas bau badan ah."
"Oh tentu tidak, aku mandinya kan berjam-jam Bu."
"Kamu itu kalau dibilangin, ada saja jawabannya."
Teh Hani sudah selesai siapkan bumbunya, sekarang giliran aku melumuri sate buatan Kang Deni untuk dicampur di bumubu buatan Teh Hani.
"Aku ke dapur ya, bantu ibu sekalian siapin Es Doger."
"Tuh, liat Teh Hani paling pintar pilih menu. Panas begini makan es doger sudah paling maknyus masuk ke mulut."