Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar dari Pahitnya Kopi

14 Agustus 2018   23:22 Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:29 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Guratan pena yang sudah berubah wujud menjadi tempat pelampiasan malam-malamku. Aku yang memilih untuk diam cukuplah bercengkrama dengan layar kecilku dan segelas kopi hitam tak bergula. Dalam jeda aku pandangi lekat-lekat secangkir kopi yang entah darimana asalnya, aku menemukan tawa didalamnya. Pantas saja orang bisa berlama-lama dalam menghabiskan kopi, menurutku kopi memberi banyak cerita untuk setiap penikmatnya.

Lain orang lain cerita, saat ini aku punya banyak alasan kuat untuk menikmati kopi. Setiap tegukan yang kuambil ada satu episode rasa yang kutandai. 

Aku tak pernah menebak di titik mana aku meluncur jauh. Namun  rasanya aku perlu akar penguat agar aku tak ikut terjun terlalu jauh. 

Beruntung aku masih dapat bertahan, tercipta cinta yang mampu menopangku.

Sendiri adalah hal yang begitu mengindahkan, aku merdeka untuk mengatakan apapun, hanya hati dan otak saja yang saling mengerti.

Namun kali ini bukan hanya hati dan otakku yang saling mengerti, jantungku ingin ikut mendampingi malam-malamku. 

***

Aku mencoba untuk terlelap, berharap hati, otak dan jantungku dapat memberikan mimpi yang indah malam ini. Aku perlu itu.

Konon orang bercerita, pikirkan saja, maka kau akan dapat bermimpi dengannya.

Baiklah, aku akan mulai pikirkan...

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun