Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cermin Air Tak Pernah Dusta (Reborn)

13 Juli 2020   19:50 Diperbarui: 13 Juli 2020   19:42 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cermin Air Tak Pernah Dusta (Reborn)

Remang-remang mulai terang
Transparan jadi kebiasaan
Tempat persembunyian kian tak kelihatan
Hanya ada hitam dan semakin hitam
Mulai diperlihatkan
Mulai ditampakkan
Warna lain samar

Hingga pada suatu ketika
Dipandanginya
Mencari cacat cela raut muka
Pernah sekali dahulu ia tertawa
"Mengapa aku begitu kecewa, ketika jerawat tumbuh di batang hidung," gumamnya
Bibir tipis merah merona
Pipi lembut tak lagi berasa
Cermin!
Mengapa kau tampilkan apa adanya?
Mulai sekarang, aku tak akan percaya

Lebih samar
Lebih bergetar
Suatu saat membuat gelegar
Cermin air, aku pilih dirimu
Sementara gelombang danau kian tinggi
Tiupan angin dari seberang sana
Adalah ia menerpa
Kemudian menjelma
Dalam mega-mega
Pelangi yang lahir hanya sandiwara
Aku malu jika menyebutnya adegan gila
Tapi nyata!

Sebagai perahu kecil di antara perahu besar lainnya
Gelombang satu menerpa gelombang lainnya
Hanyut siap tenggelam
Lepas pegangan satu
Mencari pegangan lainnya
Ia tak ingin dilahirkan di tengah danau
Di tengah laut apalagi
Tidak ingin sama sekali

Walaupun sekali waktu
Ketika kelahiran baru dimulai
Ia pernah mengagumi
Biru air laut
Hijau air danau
Keindahan tampak pada mata
Dari kejauhan dengan sejuta pesona
Begitu mendekat
Sungguh!
Ia amat berbahaya

Banjarmasin, 13 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun