Mohon tunggu...
Cici Ramadhani
Cici Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

DPL : Muhammad Husni Rintongan, MA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Strategi Pendidikan Terbaik Pasca Pandemi

15 Agustus 2020   07:03 Diperbarui: 15 Agustus 2020   06:55 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Wabah pandemi corona virus sudah memakan banyak korban, bukan hanya Indonesia tapi dunia, sesuai data yang di lansir dari Kompas.com angka kasus terinfeksi semakin meningkat pertanggal 30 Juni 2020 memasuki kasus 10,4 juta orang yang terinfeksi di dunia . sedangkan di Indonesia sendiri sejak di temukannya kasus pertama pada senin (2/3) angka kasus belum menurun bahkan bertambah hingga per tanggal 13 agustus sudah memasuki angka 132.816 kasus terdata. 

Pandemi ini juga belum di ketahui kapan akan berakhirnya karena para ilmuwan juga masih mengembangkan vaksin dan mencari cara agar angka kasus bisa di tekan agar menurun.

Salah satu cara untuk memutus mata rantai virus tersebut adalah dengan melakukan physical distancing , kerja dan belajar dari rumah, menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker ketika harus beraktivitas di luar rumah . namun suatu kebijakan pastinya memiliki dampak termasuk kebijakan Physical distanding yang di terapkan oleh pemerintah hal tersebut menghambat laju pertumbuhan dalam berbagai sector kehidupan baik bidang ekonomi, social dan pastinya pendidikan. 

Keputusan pemerintah untuk meliburkan peserta didik memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke rumah atau work form home menuai keresahan di beberapa kalangan masyarakat, Banyak kendala yang terjadi di masyarakat mulai dari orang tua yang tidak terbiasa dengan gawai dan social media, kendala jaringan dan lainnya. 

Menanggapi hal tersebut pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat baik itu berupa edukasi atau bantuan langsung tunai agar dapat terbantu untuk akses pendidikan, namun realitas nya pendidikan di daerah masih sulit terjangkau karena tidak ada jaringan dan tidak memili gawai canggih atau smartphone .

Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah harus sama sama berjuang memberikan solusi agar pendidikan tetap terlaksana dengan baik, beberapa sekolah di perkotaan dapat melaksanakan kegiatan sekolah daring, namun tidak di pedesaan.

Mengingat pentingnya generasi unggul yang cerdas untuk masa depan maka pandemi tak boleh menghambat pendidikan baik di kota atau pedesaan, pendampingan orang tua, peranan dari sekolah dan pemerintah atau peranan dari kementrian terkait harus membuat pendidikan tetap baik. Pengenalan alat IT juga harus di gencarkan mengingat kita sudah berada di era digitalisasi 4.0

Pandemi tak selalu berdampak negatif, dengan hadirnya wabah terjadi banyak pergeseran dan memaksa keadaan sehingga masyarakat dan pemerintah terus berinovasi dan edukasi diri. 

Banyak kegiatan yang dilangsungkan secara daring termasuk webinar pendidikan, sebagaimana yang pernah saya ikuti webinar pendidikan di era new normal yang diadakan oleh Tanoto foundation di hadiri oleh Prof. Dr.Ir.R.Eko Indrajit selaku akademisi, pakar tekhnologi Informasi, Direktur PGRI SLCC) yang menjadi pembicara setidaknya beliau menyumbangkan pemikiran bahwasanya pendidikan masih bisa berjalan baik di era pandemi dan new normal walaupun masih di liputi rasa ketakutan akibat wabah.

Prof Eko menyebutkan ada 4 "aktor" yang memiliki peran yaitu orang tua, siswa, guru, dan masyarakat. Sedangkan untuk strategi sendiri prof Eko menyebutkan ada 5 hal yang dapat dilakukan pihak sekolah di antara nya adalah:   melakukan peninjauan kembali terhadap target pembelajaran, hal tersebut harus selaras dengan situasi dan rasional tentunya, selanjutnya adalah identifikasi sumber daya yanh harus dimiliki, memetakan situasi masing masing guru dan siswa karena semua nya tak dapat di samakan, harus di lakukan agar efektif , kemudian mengkaji apa yang di butuhkan dan harus di sediakan agar pembelajaran terus berlangsung baik, terakhir berikan inovasi dan buatlah system sekreatif dan semenarik mungkin agar pembelajaran disukai siswa.

Beberapa hal yang di paparkan oleh Pembicara pada webinar saat itu mungkin dapat menambah referensi dari pihak sekolah dan pemerintah, penelitian penelitian oleh mahasiswa juga di butuhkan saaat ini agar menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil sikap. Semua kalangan harus berkolaborasi baik saat ini, agar pendidikan tetap berlangsung dan wabah bisa segera usai.

Penulis : Cici Ramadhani, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS, Kelompok KKN DR .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun