Mohon tunggu...
Cicilia Ika Mayawati
Cicilia Ika Mayawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Pembelajar

If you are planning for a year, sow rice. If you are planning for a decade, plant trees. If you are planning for a lifetime, educate people. (A Chinese Proverb that I do agree)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kognitif Anak dan Bagaimana Mengajar Mereka

24 September 2021   19:26 Diperbarui: 24 September 2021   19:29 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah melalui tahap asimilasi dan akomodasi maka dimungkinkan terjadinya ekuilibrium (keseimbangan antara skema dengan kondisi sekitar seseorang) atau disekuilibrium (ketidakseimbangan antara skema dengan kondisi sekitar seseorang) sebelum akhirnya seseorang mencapai tahap ekuilibrasi (proses menstabilkan asimilasi dan akomodasi yang merupakan proses peralihan dari satu tahap berpikir ke tahap berpikir selanjutnya).

Dalam teorinya, Piaget membagi perkembangan kognitif manusia ke dalam empat tahap meliputi:

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun)

    Kemampuan anak masih sangat terbatas; mengenal dunia melalui sensori, gerakan dan tindakan dasar.

2. Tahap pra-operasional (2-7 tahun)

Anak berpikir secara simbolik, intuitif, egosentris dan animisme.

3. Tahap operasional konkret (7 -- 11 tahun) 

Anak memiliki pemikiran yang lebih logis, mulai menggunakan logika induktif dan egosentrisme menurun.

4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas). 

Anak mulai berpikir abstrak dan menggunakan logika deduktif.

Masing-masing tahap perkembangan tersebut memiliki karakteritis dan proses pematangan kognitif yang berbeda-beda oleh karena kematangan dan perkembangan individu yang dipengaruhi oleh pengalaman aktif melalui interaksi sosial dan proses ekuilibrasi. Oleh karenanya, treatment dan keefektifan pola penyampaian pesan akan berbeda-beda di setiap tahap perkembangan.

Sebagai orang tua maupun pendidik, pemahaman mengenai proses kognitif di setiap tahap perkembangan kognitif anak ini sangatlah diperlukan agar bahasa, cara dan pola penyampaian pesan dapat dilakukan dengan tepat.

Tahapan fase perkembangan kognitif Piaget membawa implikasi yang berbeda dalam menentukan strategi mengajar (guru) dalam setiap tahapan perkembangan kognitif peserta didik seperti yang diungkapkan Santrock dalam Nurfarhanah (2012):

1. Implikasi Pengajaran terhadap peserta didik yang bekerja dengan pemikir Pra-Operasional/ usia 2 -- 7 tahun antara lain dengan:

  • mengajak peserta didik untuk menata kelompok objek dan menggambar pemandangan dengan perspektif, membuat perbandingan dan meminta peserta didik memberikan alasan dari jawaban mereka ketika mereka mengambil kesimpulan.
  • Untuk mengurangi  egosentrisme, libatkan peserta didik dalam proses interaksi sosial.

2. Implikasi Pengajaran terhadap anak yang bekerja dengan pemikir Operasional Kongrit/7-11 tahun antara lain dengan:

  • mendorong peserta didik untuk menemukan konsep dan prinsip melalui tugas operasional.
  • melakukan aktivitas dimana siswa berlatih konsep mengurutkan hierarki secara menaik atau menurun, mengurutkan sesuatu dan kemudian membalikkan urutan tersebut dan mengajak
  • peserta didik untuk bekerja berkelompok dan saling bertukar pikiran

3. Implikasi Pengajaran terhadap anak yang bekerja dengan pemikir Operasional Formal/ 12 tahun ke atas antara lain dengan:

  • mengajukan sebuah persoalan dan mengajak peserta didik untuk menyusun hipotesis tentang cara memecahkannya lalu mendiskusikan kesimpulan mereka yang terdahulu
  • membuat semacam proyek dan investigasi dan mendorong peserta didik untuk menyusun penjelasan hierarkis untuk ditulis

Dengan mengetahui konsep perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget ini serta  implikasi pengajaran di setiap tahap perkembangan anak, maka sebagai orang dewasa yang mendidik mereka entah guru maupun orang tua hendaknya kita memandang seorang anak sebagai pribadi utuh yang memiliki karakteristiknya sendiri dan memfasilitasi mereka untuk terus belajar secara aktif dengan mempertimbangkan tingkat pemikiran dan tahap perkembangan kognitif anak.

Nurfarhanah, (2012), Implikasi Teori Perkembangan Kognitif dalam Kegiatan Belajar, PEDAGOGI  Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume XII No.2.

(https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Artikel/Implikasi%20Teori%20Perkembangan%20Kognitif%20dalam%20Kegiatan%20Belajar.pdf diakses pada 23 September 2021)

John W. Santrock, (2007),  Psikologi Pendidikan. Edisi kedua, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun