Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kritik Menggelitik tentang Perkataan Pak Nadiem Kemendikbud

25 November 2019   03:40 Diperbarui: 25 November 2019   07:51 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tanpa mengurangi hormat dalam mengkritik. Pendidikan menjadi suatu hal yang penting dalam kemajuan suatu negara. Dalam hal ini tentulah unik dibahas. bapak nadiem sendiri terlalu membahas permasalahan mengenai guru itu sendiri. Tetapi belum bisa memberikan solusi.

Yang di berikan nya hanya sampah dalam kumbangan sampah. Karena perkataan pak Nadiem hanya mencuci tangankan permasalah pendidikan saat ini. Terlalu  melemparkan permasalahan kepada pendidik. Sudah mengetahui  permasalahan namun mengatakan bahwa permasalahan itu sulit.  Dalam hal inilah  penulis akan mengkaji dalam  pidato nya untuk dikritisi. 

Pendidikan saat ini hanyalah menjualkan hasil dari pendidikan itu sendiri. Sesuai dengan perkataan pak nadiem "anda frustasi karena anda tahu bahwa didunia ini dengan kemampuan dalam berkarya dan  berkalobarasi menentukan kesuksesan anak, bukan dengan kemampuan menghafal anak"dengan  dalam hal ini tentulah menerapkan pandangan selesai mengenyam pendidikan kita di tuntut hanya untuk menjual status pekerja.

Sebenarnya pendidikan itu mengajarkan ketulusan dari menempuh pendidikan itu sendiri. Dimaksudkan disini kita tak perlu  menjual atau mengkapitalisasi kan pendidikan itu sendiri. Karena investasi dari pendidikan sendiri hanyalah defisit saja dari investasi tersebut.

Masa depan seorang tak dapat diukir dari lulusan mana, inilah yang memuat ketidak pemerataan dari pendidikan. Menjual brand dari suatu pendidikan memuat konsumen dari pendidikan dalam hal ini dimaksudkan murid bisa berandai berandai dengan investasi yang diterima nanti.

Tak akan ada permasalahan akan selesai jikalau menyerahkan permasalahan tersebut kepada korban dari permasalahan tersebut. Guru di negri sudah mengabadikan namanya dan hasrat karya nya demi kemajuan bangsa ini. seiring majunya peradaban tentunya pendidikan haruslah selalu di upgrade sistemnya.

Pendidikan di Indonesia sendiri lebih berdampak mundur dikarenakan penerapan nilai budaya sendiri kurang di perhatikan. Kita bisa mendengar cerita orang dulu yang merasakan pendidikan ketika jaman penjajahan. Yang diterapkan bagaimana perjuangan dalam memerdekan bangsa ini dari penjajah.

Tokoh-tokoh nasional ikut mengajarkan kaum muda bahkan rakyat kecil ini ditanamkan sebagai kecintaaan terhadap bangsa ini sendiri. Dimomentum hari guru nasional kita perlu merefleksikan budaya pendidikan terdahulu. 

Kenapa penulis mengatakan budaya ditanamkan dalam pendidikan karena budaya indonesia juga menjadi acuan karakter bangsa ini. Kurikulum hanya buah pikiran semata dan bagian dari manajemen pendidikan bisa diatasi. Entah lah langkah ini sudah dilakukan yang membuat sistem ini sendiri.

Sebagai bapak mentri kemendikbud seharusnya langkah ini lah menjadi awal langkah jikalau mau melakukan kapal besar ini yaitu indonesia mau bergerak maju. Karena budaya bangsa ini mulai dilupakan penerusnya sendiri. Bagaimana kita harus saling menghormati yang tua dan yang tua bisa lebih dewasa dalam pikiran anak muda. 

Semangat gotong royong bangsa sedikit luntur karena lebih asyik mementingkan kepentingan sendiri. Menurut penulis jikalau menerapkan sistem pendidikan di padukan dengan budaya bangsa ini mungkin kita tetap menjadi acuan bangsa lain dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun