Mohon tunggu...
Anggi
Anggi Mohon Tunggu... Jurnalis - Manusia Biasa

Penikmat Waktu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Don't Leave Me That Way" (Part 1)

8 Juli 2018   05:07 Diperbarui: 8 Juli 2018   08:11 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Don't Leave me That Way (Part 1) sumber: www.kompasiana.com

"Hari ini adalah hari perpisahanku dengannya, aku harus bergegas." ucap Aslan ringan, mencoba menenangkan dirinya.

Aslan sangat ingin mengungkapkan perasaannya yang telah 3 tahun ia pendam di SMA, namun sekarang waktu sudah diambang batas, hari ini  adalah hari perpisahan kelas 12 B, kelas 12 B lah yang telah 3 tahun lamanya mendekatkan Aslan dengan Valend. Sampai di sekolah lebih awal, mereka telah janjian sebelumnya akan datang ke sekolah pukul 7 pagi, karena ada yang ingin Aslan bicarakan.

"Hai Va, hmm, boleh duduk?" tanya Aslan gugup.

"Ya boleh lah," jawab Valend dengan santai, "nggak terasa ya udah 3 tahun aja." lanjut Valend seraya tersenyum.

"Yap, tapi mau bagaimana lagi, udah memang limitnya." pungkas Aslan.

"Iya, gak terasa akhirnya kita semua bakalan pisah, nggak pisah beneran ya... maksudku memang kita harus selangkah lebih maju lagi daripada hari ini," muka Valend memerah sedikit sedih, "btw gak bisa lagi dong kita pulang hujan-hujan bareng iya kan?" tanya Valend spontan.

"Hahaha, kamu ada-ada aja! Itu kan gara-gara kamu yang lupa bawa payung, terpaksa deh aku gak make payung yang aku bawa, biar bisa hujan-hujanan sama kamu." Jawab Aslan.

"Ish... kok gara-gara aku sih? kan salah kamu sendiri, ngapain mau hujan-hujan sama aku, akhirnya kamu sendiri yang absen besoknya karena sakit kan." Jawab Valend.

"Hahaha, kamu tau nggak kenapa aku jadi sakit waktu itu?" Tanya Aslan sambil tersenyum.

"Nggak tau, ya karena imun kamu lemah kali, hahaha." Jawab Valend dengan tertawa.

"Sembarangan... Sebenarnya aku gak sakit waktu itu, tapi karena aku malas aja datang ke sekolah jadi aku libur aja, dan aku message deh kamu supaya ngebilangin ke buk Irma bahwa aku sakit. Hahaha, aku sih waktu itu yakin aja kamu bakalan percaya, karena kemarennya kita hujan-hujanan bareng." Jawab Aslan dengan muka licik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun