"Hari ini adalah hari perpisahanku dengannya, aku harus bergegas." ucap Aslan ringan, mencoba menenangkan dirinya.
Aslan sangat ingin mengungkapkan perasaannya yang telah 3 tahun ia pendam di SMA, namun sekarang waktu sudah diambang batas, hari ini  adalah hari perpisahan kelas 12 B, kelas 12 B lah yang telah 3 tahun lamanya mendekatkan Aslan dengan Valend. Sampai di sekolah lebih awal, mereka telah janjian sebelumnya akan datang ke sekolah pukul 7 pagi, karena ada yang ingin Aslan bicarakan.
"Hai Va, hmm, boleh duduk?" tanya Aslan gugup.
"Ya boleh lah," jawab Valend dengan santai, "nggak terasa ya udah 3 tahun aja." lanjut Valend seraya tersenyum.
"Yap, tapi mau bagaimana lagi, udah memang limitnya." pungkas Aslan.
"Iya, gak terasa akhirnya kita semua bakalan pisah, nggak pisah beneran ya... maksudku memang kita harus selangkah lebih maju lagi daripada hari ini," muka Valend memerah sedikit sedih, "btw gak bisa lagi dong kita pulang hujan-hujan bareng iya kan?" tanya Valend spontan.
"Hahaha, kamu ada-ada aja! Itu kan gara-gara kamu yang lupa bawa payung, terpaksa deh aku gak make payung yang aku bawa, biar bisa hujan-hujanan sama kamu." Jawab Aslan.
"Ish... kok gara-gara aku sih? kan salah kamu sendiri, ngapain mau hujan-hujan sama aku, akhirnya kamu sendiri yang absen besoknya karena sakit kan." Jawab Valend.
"Hahaha, kamu tau nggak kenapa aku jadi sakit waktu itu?" Tanya Aslan sambil tersenyum.
"Nggak tau, ya karena imun kamu lemah kali, hahaha." Jawab Valend dengan tertawa.
"Sembarangan... Sebenarnya aku gak sakit waktu itu, tapi karena aku malas aja datang ke sekolah jadi aku libur aja, dan aku message deh kamu supaya ngebilangin ke buk Irma bahwa aku sakit. Hahaha, aku sih waktu itu yakin aja kamu bakalan percaya, karena kemarennya kita hujan-hujanan bareng." Jawab Aslan dengan muka licik.