Malam itu, kuucapkan kata perpisahan, pamit padanya. Berat, akan tetapi, hati ini tetap menjadi miliknya, meski ia tak akan pernah tahu. Biar ini menjadi rahasiaku dan Tuhan.
Hari demi hari kulalui tanpa dirinya, meski tak biasa harus terbiasa. Kadang hatiku berduka meski tak terjadi apa-apa. Duniaku tampak baik-baik saja, tak ada hal yang perlu di khawatirkan. Namun hati ini serasa sesak seperti sesuatu telah terjadi. Apakah mungkin dunia nya penyebabnya?
Ingin rasanya bertanya, menyapanya kembali. Tapi egoku berkata tidak. Melihatnya dari jauh dan baik-baik saja, sudah lebih dari cukup. Memeluknya dengan doa-doa, semoga dapat menjaganya.
Pengecut? Ya, aku hanya seorang pengecut yang sedang mencintainya dalam diam, dan memendamnya dengan rapih di ruang kalbu.
Perjuangan ini memang tak mudah, namun aku yakin tak bersamanya, aku bisa. Tapi boleh kan jika hanya sekedar rindu?
Nanti kita cerita tentang perjuangan ini, perjuangan menahan rindu padanya, perjuangan terbiasa lagi tanpanya, dan bahagia meski tak harus bersama.
Kota Angin,
9 januari 2023