Mohon tunggu...
Chy Cici
Chy Cici Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Wanita biasa

“Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun, karena yang mecintaimu tidak membutuhkan itu dan yang membencimu tidak akan mempercayai itu” – Ali bin Abi Talib RA –

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Syukur Patah Hati

19 Juli 2022   20:22 Diperbarui: 19 Juli 2022   20:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Angin bertiup menyapu wajah, terasa begitu dingin, mataku menatap hamparan bintang di angkasa luas. Dada ini masih terasa sesak, sesekali kuseka air mata yang menetes disudut mata.

 "Hei, kenapa ngelamun? Loh...kamu nangis?" Tegur  Kak Siska, mengagetkanku. Aku buru-buru menyeka air mataku "gak, gak apa-apa." Jawabku.

"Bohong kamu, sini cerita!"

"Aku putus."

"Alhamdulilah."

"Loh, kenapa alhamdulilah? Kakak seneng aku putus, aku sedih? Huu.... jahat!"

"Bukan...bukan itu maksudku, gini kata Pak ustad kemaren, kalo kena musibah bilang alhamdulilah. Karena jika kita ikhlas dan nerima maka akan ada hadiah lebih baik. Dibalik kesedihan pasti ada kebahagiaan. Percaya deh sama kakak." Ucapnya sambil mengelus rambutku.

"Ta...tapi Ka...." belum sempat selesai bicara  air mata membanjiri kedua pipi dan isakanku makin menjadi.

"Sudah...sudah, mau kakak ceritakan kisah Kakak dulu sebelum menikah?" Aku menganggukkan kepala.

Kak Siskapun lalu bercerita tentang kisah cintanya dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun