Mohon tunggu...
khusnul khasanah
khusnul khasanah Mohon Tunggu... mahasiswa -

✩✩كن متفائلا ولا تكن متسائما✩✩ Dibalik kesuksesan ku ini, karena ridho Allah serta berkat adanya do'a darimu abah umik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bernostalgia di Desa Indah Tempursari

20 Februari 2018   07:02 Diperbarui: 20 Februari 2018   08:06 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari rencana yang terancang begitu rapi mulai dari sebelum tahun baru 2018 hingga perancangan akhir Januari 2018 ternyata semua hanya menjadi sebuah wacana indah yang terukir. Alhamdulillah pada hari Sabtu 17/02 tepatnya pukul 09.00 WIB saya bersama teman-teman KKM akhirnya dapat kembali mengijakkan kaki ke Donomulyo, Kabupaten Malang, tepat nya di Desa Tempursari, tempat dimana kami mengukir banyak kenangan bersama masyarakat yang sangat antusias sekali. Hal itu tidak membuat kami bosan dan putus asa untuk terus-menerus membuat rencana. Karena kami yakin bahwa setiap rencana yang baik Tuhan pasti akan mengabulkannya, meskipun secara perlahan.

Perlakuan mereka yang begitu baik kepada kami membuat kami ingin terus tinggal disana. Bahkan terkadang sampai berharap dapat jodoh disana (hahaha) tapi sayang sekali, di desa yang kami tinggali mayoritas pemuda-pemudinya masih tingkat SMP maksimal. Kan kagak mungkin dapat brownis alias Brondong Manis. Hehe

Sebelum kedatangan kami, didesa tersebut sudah memiliki sebuah proyek yang sempat mati karena kendala pemasaran ke kota-kota yang begitu jauh yaitu usaha makanan yang berbahan dasar singkong. Pak Farkhan, beliau adalah ta'mir di masjid Mujahidin Tempursari. Semangat yang kuat untuk menjadi seorang ta'mir memang harus benar-benar dilakukan. Mencontohkan kepada masyarakat sekitarnya agar tetap semangat untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid atau pun kegiatan lainnya yang berbasis di masjid.

Ada pula sosok sesepuh didesa yang sangat berwibawa dan bijaksana, selalu ramah kepada siapapun dan juga beliau sangat murah tangan sekali. Selain itu beliau juga banyak membantu berbagai keperluan yang dibutuhkan didesanya. Seperti halnya, membantu mendirikan TK baik fisik maupun materi, dan lain sebagainya. Mbah Jo, itulah nama khas yang biasa dipakai warga Tempursari untuk memanggil beliau. Meskipun sudah sepuh (tua), mbah Jo ini masih sangat kuat dan rajin dalam beribadah. Dirumah mbah Jo lah kami benar-benar seperti menemukan keluarga kedua setelah keluarga yang dirumah sesungguhnya.

Tak terlalu banyak waktu yang kami luangkan disana. Rasa berat jelas kami rasakan saat akan berpamitan untuk pulang. Akan tetapi meskipun hanya sebentar, pelayanan mereka terhadap kami sangat mulia sekali. Membuat hati terus rindu akan suasana di Tempursari. Desa yang sangat dekat sekali dengan pegunungan. Suasana yang sejuk dan cerah. Banyak persawahan. Masyarakat yang sangat guyub. See you next time. Semoga diberi panjang umur sehingga dapat berjumpa lagi dilain waktu, hari, bulan, dan masih selalu tetap pada tahun yang sama, Negara yang sama, meskipun suatu saat akan berbeda pulau.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun