Drakor "My Roommate is A Gumiho": Menjadi Manusia Harus Berperikemanusiaan

Hai para pencinta drakor. Di bulan Juli 2021 ini salah satu drama korea yang dinanti ceritanya di setiap episode adalah "My Roommate is A Gumiho". Drama ini mengisahkan tentang siluman rubah yang sudah hidup atau berusia 999 tahun dan pastinya telah mengalami berbagai kejadian dan waktu dalam kehidupan manusia selama kurang lebih 1000 tahun. 

Drama ini dperankan oleh Jang Ki-yong sebagai Shin Woo-yeo (rubah) dan lawan mainnya Lee Hye-ri sebagai Lee Dam. Dalam proses perjumpaan mereka Lee Dam dibuat syok karena pada awalnya Shin Woo-yeo begitu dingin dan misterius. Mereka terlibat hubungan karena ada suatu kejadian tidak terduga yaitu kelereng Shin Woo-yeo yang masuk ke dalam tubuh Lee Dam.

Lalu cerita mengalir tentang bagaimana kedekatan mereka sehingga memunculkan benih-benih cinta di antara keduanya. Tentu cerita tidak akan seru jika tidak ada masalah di antara mereka. Adanya pihak ketiga dalam hubungan mereka yaitu Bae In Hyuk yang berperan sebagai Gye Sun-woo mulai menjadi ancaman bagi Shin Woo-yeo.

Pada intinya cerita drama korea ini tidak hanya melulu menceritakan kisah percintaan mereka. Fokus utamanya adalah bagaimana Shin Woo-yeo berproses untuk bisa menjadi manusia. Shin Woo-yeo yang merupakan siluman rubah ini meskipun secara fisik berwujud manusia namun sifat-sifat kehewanan yang dimiliki rubah tidak bisa diabaikan begitu saja. 

Rubah adalah binatang karnivora atau pemakan daging sekaligus pemburu yang tangguh. Ketika berburu, rubah selain gesit juga mampu melompat tinggi dan menerkam mangsanya. Makanan utama rubah adalah tikus. Manusia biasanya memburu rubah untuk diambil bulunya. Namun demikian rubah sebenarnya mampu bersahabat dengan manusia, seperti seekor anjing.

Begitu juga dengan Shin Woo-yeo, bertahun-tahun dalam kehidupannya yang selalu dilakukannya adalah berburu. Dia tidak memiliki rasa sebagaimana yang dirasakan oleh manusia. Nalurinya hanya berburu ketika sedang lapar atau bahkan saat merasa terancam. Begitu inginnya dia menjadi manusia namun sering kali gagal dan putus asa. Sifat dingin dan misteriusnya justru membuat dia semakin dijauhi oleh manusia. 

Pernah suatu masa ketika dia hampir menjadi manusia. Kelereng yang dimilikinya sebagian sudah berwarna biru. Namun karena wanita yang dicintainya pada akhirnya meninggal maka dia sangat putus asa. Keinginan untuk menjadi manusia kandas begitu saja.

Bertahun-tahun dia menjalani hidup yang hampa sebagai siluman rubah dan pada akhirnya berjumpa lagi dengan Lee Dam. Benih cinta yang muncul di antara keduanya memotivasi Shin Woo-yeo untuk bisa berusaha kembali menjadi manusia. Namun ternyata menjadi manusia itu tidaklah mudah.

Meskipun manusia itu terlihat lemah di mata makhluk-makhluk lainnya namun ada sesuatu yang hanya bisa dimiliki oleh manusia, yaitu sifat berperi kemanusiaan. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Sifat berperikemanusiaan adalah sifat-sifat yang layak dimiliki manusia di antaranya tidak bengis, suka menolong, bertimbang rasa, dan lain sebagainya.

Menjadi manusia harus memiliki akal dan rasa. Segala sesuatunya harus dipertimbangkan sebelum bertindak sehingga tidak sampai merugikan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial, maka pentingnya berinteraksi dengan sesama dan saling menghormati adalah hal utama yang harus dimiliki oleh manusia.

Sifat-sifat yang dimiliki manusia tersebut tentunya tidak dimiliki oleh Shin Woo-yeo. Dia sangat minim bersosialisasi dengan manusia lainnya (ya karena dia memang bukan manusia), kurang peka terhadap keadaan disekitarnya dan cara berkomunikasinya yang buruk sehingga sering menyinggung perasaan orang lain. Dia hanya diuntungkan karena memiliki paras yang menawan dan kecerdasan lebih, sehingga bisa memikat hati lawan jenis.