Mohon tunggu...
Christine Huangyi
Christine Huangyi Mohon Tunggu... -

Pingin Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jokowi Teknis Prabowo Strategis

22 Mei 2014   16:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By : Christine Huangyi
Melihat om Jokowi, Aiy melihat sosok calon pemimpin ini lebih banyak berkutat dimasalah teknis, dari mengurusi got-got di jalan Ibukota, masuk kepasar, memandorin perbaikan tanggul yang jebol kala banjir menerjang Jakarta dan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya teknis.
Aiy melihat om Jokowi sosok yang ideal sebagai pekerja keras, karena memang tipikal dan sifatnya inilah banyak masyarakat kecil menyukainya. Representasi dari wajah pekerja kecil di Jakarta. Om Jokowi menjadi kebanggaan mereka, karena mampu menampilkan nilai-nilai masyarakat kecil yang tidak mampu dan selalu terpinggirkan oleh kejamnya realitas. Apakah masyarakat miskin itu tahu bahwa om Jokowi termasuk golongan masyarakat yang mampu(kaya)?
Tapi apakah om Jokowi memiliki pandangan yang luas dan jauh yang bersifat strategis? Dalam hal ini Aiy belum melihatnya memiliki visi dan misi yang jauh kedepan. Pemikiran om Jokowi pun begitu sederhana. Beliau kesulitan dalam memberikan pandangan atau buah pemikirannya. Kasus tulisannya di harian Kompas pun harus tercederai karena ternyata bukan hasil pemikirannya sendiri, melainkan tulisan dari Tim Kampanyenya.
Om Jokowi tidak mampu berfikir strategis kedepan, dan menitik beratkan persoalan teknis yang mampu membuat ia disorot oleh media massa dan menjadi iklan gratis untuk pencitraannya. Pertanyaannya apakah om Jokowi memiliki pandangan dan rencana strategis kedepan untuk Indonesia yang lebih hebat? Contoh sederhana adalah ketika om Jokowi tidak mampu menjelaskan apa itu “Indonesia Hebat” apa itu “Revolusi Mental” dan kini om Jokowi pun gagap menjelaskan apa itu “Jokowi adalah Kita” jargon-jargon yang nantinya mungkin akan berganti lagi, karena sebenarnya ide pemikiran dan gagasan tersebut bukanlah hasil dari perenungan, pemikiran dan gagasan dari dirinya.
Om Prabowo, pencalonannya sebagai presiden telah membuat fihak Asing lemas, karena ide-idenya mengenai kedaulatan bangsa menjadi “ancaman” bagi Asing yang selama ini mendikte kebijakan nasional kita. Om Prabowo pun mencemaskan Om Beye karena isu nasionalisasi begitu menganggunya, padahal didalam kesempatan, om Fadli sudah menjelaskan bahwa Nasionalisasi tidak menjadi kebijakan resmi melainkan melakukan renegoisasi walau pun beberapa fihak menganggap rencana itu mempunyai kelemahan. Tapi ide dan gagasan tersebut menunjukkan om Prabowo memiliki rencana strategis untuk menyelamatkan sumberdaya alam dan asset-aset bangsa yang sudah tergadai/terjual oleh pemerintah sebelumnya.
Om Prabowo pun memiliki kemampuan dan keberanian menjadikan bangsa ini terhormat dan tidak lagi bisa didikte oleh kekuatan asing dibalik kepentingan ekonomi dan politik mereka, inilah yang membuat Asing seperti terbangun, karena selama ini Presiden-presiden sebelumnya lebih banyak nurut dan mangut oleh kepentingan Asing.
Terlepas dari sikapnya yang keras dan lantang seperti om Ahok yang membuat banyak pegawai lemes dan cemas setiap melakukan kecurangan dan kesalahan. Maka Aiy merasa bahwa kepemimpinan om Prabowo akan mampu melakukan hal yang serupa dan membuat siapa pun takut untuk melakukan kecurangan dan menjual kehormatan, harga diri, aset bangsa dan sumber daya alam dan manusia. Om prabowo mungkin tidak bisa seperti om Jokowi yang keluar masuk got, pasar dan bersikap ramah mengumbar senyumnya, karena memang om Prabowo bukanlah om Jokowi.
Melihat kelebihan dan kekurangan dua calon ini, maka yang layak untuk menjadi Presiden dan membawa kembali harga diri bangsa dan aset bangsa yang terjual dan sumberdaya alam yang dicuri, maka Aiy melihat om Prabowo lebih baik dan cocok memmimpin negeri ini yang sudah tidak memiliki harga diri sebagai bangsa yang kuat, mandiri dan berjiwa kesatria.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun