Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Membiasakan Diri Menjadi Dewasa

21 September 2020   21:40 Diperbarui: 22 September 2020   15:31 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source Photo :  getafirstlife.com 

Menjadi tua adalah pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan. Ya, semua orang pasti menua, tapi tidak semua orang menjadi dewasa pada saat bertambahnya usia. 

Karena kenyataannya, kedewasaan itu tidak bisa di ukur dari usia, melainkan dari pola pikir. Dengan dasar pola pikir yang dewasa, hal tersebut akan berpengaruh dengan sendirinya terhadap tindakan yang dilakukan sehari-hari, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. 

Untuk menjadi dewasa tentu tidak bisa sekedar ditunggu begitu saja. Kamu perlu membiasakan diri untuk berpikir dan bertingkah secara dewasa lewat berbagai proses kehidupan. Kuncinya adalah kemampuan dan keinginan untuk terus berproses memperbaiki diri menjadi lebih baik, open minded, serta berkeinginan untuk belajar dalam setiap prosesnya. 

Ada beberapa hal yang harus kamu sadari dan yang akan kamu temui saat membiasakan diri untuk menjadi dewasa. 

Tidak semua orang mengerti dengan apa yang kamu pikirkan dan rasakan. 

Sadarilah bahwa setiap orang memiliki perspektif masing-masing. Kamu tidak bisa memaksakan setiap orang untuk mengerti apa yang kamu pikirkan dan rasakan. Juga sebaliknya, mereka tidak dapat memaksa kamu mengerti apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Jalan satu-satunya adalah belajar saling memahami ketika kamu sedang berada di posisi ini. 

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. 

Kamu akan menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Setiap orang adalah unik. Yang perlu kamu lakukan disini ialah belajar menerima kekurangan dan memahami kelebihan setiap individu. 

Kita tidak sempurna dan sangat bisa melakukan kesalahan. 

Kita berusaha, kita berjuang, kita melakukan yang terbaik. Tapi terkadang masih saja dianggap salah oleh orang lain. Yup, karena kita hanya manusia biasa yang tidak akan pernah lepas dari status 'unperfect' selagi masih memijakkan kaki di dunia ini. We failed so many times, but it’s okay. Karena kita hanya manusia biasa yang sering berbuat salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun