Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Aku adalah Selingkuhan

2 Juni 2020   05:30 Diperbarui: 15 September 2020   20:11 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source :  iStock/Fizkes 

Aku adalah selingkuhan.

Aku hanya dijadikan sebagai selingkuhan selama 1 tahun lebih hubungan kami berjalan. 

Aku hanya selingkuhan. 

Aku hanya dipermainkan selama ini. 

Aku adalah miliknya, namun ia bukan milikku. 

Rupanya, ia telah menjalin hubungan dengan wanita lain selama bertahun-tahun lamanya. Ia hanya dilanda kebingungan, atau mungkin kebosanan dalam suatu hubungan sehingga ia memutuskan untuk “sedikit bermain” dan mencari kebahagiaan lain. 

Berkali-kali ia mencoba membuka hati untuk wanita lain namun terus gagal sehingga hal itulah yang membuatnya kembali pada kekasihnya, lagi dan lagi, walau hanya terpaksa. 

Hingga pada akhirnya, ia menemukanku. Takdir mempertemukan kami. Entah apa yang sedang Tuhan rancangkan di dalam hidupku, mengapa Ia membuatku jatuh cinta pada kekasih orang lain, pada milik orang lain. 

Aku berusaha mengerti posisinya saat ini. Perasaan hambar yang ia rasakan terhadap pasangannya, dimana ia tak punya jalan lain untuk mengakhiri hubungannya dikarenakan adanya ikatan di antara kedua keluarga tersebut sehingga membuatnya muak dan mencoba jalan ini, mencoba membuka hati dengan wanita lain di atas kebohongan. 

Aku marah. Aku kecewa. Aku sakit. Aku menangis. Semua kebahagiaan yang ia berikan selama ini adalah kebahagiaan palsu. Kalau ia tak bisa membahagiakanku, setidaknya ia tak perlu datang jika hanya untuk memberi luka, kan? Mengapa ia begitu tega melakukan ini padaku? 

Apa salahku? Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi padaku... Salahkah aku melakukan yang terbaik untuk hubungan kami selama ini? Salahkah aku menjadi yang terbaik? Apakah orang baik memang selalu pantas untuk disakiti? Atau apakah, ia yang terlalu jahat, atau aku yang terlalu baik? Ah, semua ini membuatku sakit...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun