Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perayaan Natal Versi Anak Kost

26 Desember 2019   15:21 Diperbarui: 27 Desember 2019   11:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Proses Pemasangan Pohon Natal) Sumber : oneawesomemomma.com

Pertama, penulis ingin mengucapkan Selamat Hari Natal 2019 untuk para pembaca yang merayakan, semoga damai dan kebahagiaan natal senantiasa menjadi bagian dalam hidup kita semua. 

Bagaimana perayaan natal kalian kemarin? Tentunya menyenangkan, ya. 

*** 

Dahulu kala saat masih berada di kampung halaman, aku dan keluarga besarku pasti akan disibukkan dengan memasang pohon natal serta segala pernak perniknya. Mulai dari memasang tiang dari pohon natal, menghias dengan slinger berwarna merah dan pink agar pohon natal tampak meriah, menggantungkan hiasan ornamen seperti snowflake, boneka santa claus dan kereta rusa, hingga meletakkan bintang pada bagian tertinggi dari pohon natal. 

Kami juga tak pernah lupa menggantungkan kaus kaki santa claus atau sinterklas berbahan flanel berwarna merah yang dijereng seperti jemuran pada pintu rumah. Pada zaman dahulu kala, menggantungkan kaus kaki santa pada pintu rumah dipercaya sebagai salah satu tradisi oleh masyarakat Jerman sebagai bentuk pengharapan bahwa pada malam natal sang santa akan mengisi kaus kaki tersebut dengan berbagai macam hadiah natal untuk anggota keluarga. 

Tak hanya itu saja, perayaan natal di kampung halaman pun diwarnai dengan mempersiapkan hadiah untuk saling bertukar kado yang biasa dibungkus dari kertas koran. Ah, sangat menyenangkan jika mengingat masa-masa natal di kampung halaman. 

Saat kaum bapak dan anak-anak laki-laki sibuk membereskan rumah untuk persiapan menyambut kedatangan tamu dan keluarga lainnya, kaum ibu dan anak-anak perempuan pun saling membantu di dapur untuk memasak hidangan malam natal. 

Tiap tahun, menu utama kami saat perayaan natal adalah Nasi Jaha yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Berbahan dasar nasi yang dibuat dengan cara memasukkan seluruh bahan ke dalam batang bambu lalu dibakar dalam bara api. Selain itu, ada juga Ayam Bakar, Ikan Cakalang Fufu, Sambal Kentang Goreng, Sambal Dabu-Dabu, Tumisan Cumi, Tumisan Sayur serta Lalapan, Kue Kering, Kue Panada, Puding Cokelat dengan Vla yang melimpah, juga menu andalan yang tak pernah terlewatkan dari keluarga kami; Sup Brenebon. Sup berbahan dasar kacang merah dan sayuran yang disajikan dalam kuah kaldu daging, dengan campuran bumbu sup buatan Mama dan Papa yang tak pernah ada tandingannya. 

Namun, tahun ini semuanya berbeda... 

Kemarin, perayaan natal 25 Desember 2019 milikku diselimuti dengan dinginnya cuaca akibat hujan deras yang tak kunjung reda, juga hangatnya kuah micin dari 2 bungkus mie instant dengan 1 telur yang dimasak bersama. Sebagai makanan pencuci mulut, aku memesan beberapa potong martabak manis varian keju dan susu melalui layanan pesan antar makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun