Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Kampung Main ke Kota

9 Desember 2019   16:01 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu minggu yang lalu, saya sedikit disibukkan dengan kegiatan menemani sepupu-sepupu saya dalam rangka cuti dari pekerjaan dan menikmati Kota Jakarta sebagai tempat berlibur mereka selama kurang lebih lima hari. 

Kota Jakarta, Source :  ihgma.com
Kota Jakarta, Source :  ihgma.com

Mereka sudah sepuluh tahun bermukim di salah satu kota di Papua Barat yang terkenal dengan sebutan "Kota Minyak". Karena perbedaan waktu 2 jam dan jarak yang begitu jauh membuat kami jarang sekali bertemu dan menghabiskan waktu bersama. 

Kesempatan lima hari yang singkat tersebut, kami benar-benar menggunakannya dengan baik untuk mengobrol, berbagi sedikit-banyak pengalaman setelah lama tak jumpa, menemani berbelanja oleh-oleh dan menikmati kegiatan lainnya yang tidak ada di "kampung". 

Kampung... 

Sebenarnya, tempat mereka bermukim selama ini pun tidak benar-benar berada di kampung atau pinggiran kota, mereka tinggal di tengah kota. Namun, ada beberapa hal yang membuat saya dengan sedikit-agak-tega menyebut kata "kampung". 

Sedikit penggambaran yang ingin saya berikan... 

Contohnya, penggunaan e-Money berbentuk kartu. Saat mobil yang kami tumpangi melewati pintu tol, saya segera mengeluarkan kartu uang elektronik tersebut untuk melakukan transaksi dengan hanya sekali menempelkan kartu. Penggunaan kartu uang elektronik ini pun tidak hanya di pintu tol saja, bisa juga digunakan untuk transaksi di beberapa supermarket, tempat parkir, dan lain sebagainya. Fasilitas transaksi yang sangat praktis tersebut ternyata tidak mereka ketahui, mereka lebih sering mengeluarkan uang tunai. 

Karena bagi mereka, walaupun memiliki kartu uang elektronik, kartu tersebut pun tak bisa digunakan di tempat tinggal mereka mengingat jalan tol yang belum ada, supermarket dan tempat parkir serta tempat-tempat lainnya yang hanya menerima uang tunai saja. 

Begitu pula dengan m-banking atau mobile banking, layanan yang disediakan oleh bank untuk melakukan berbagai transaksi perbankan melalui berbagi fitur yang ada pada ponsel pintar (smartphone), tidak mereka ketahui fungsi dan cara penggunaannya, sehingga sedikit repot karena harus keluar, dan mencari ATM hanya untuk sekali transaksi. Padahal, dengan layanan mobile banking pada smartphone, dimana pun-kapan pun kita bisa melakukan transaksi tanpa harus merasa repot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun