Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Victor Osimhem Pernah Dibuang Vfl Wolsburg, Bersinar di Napoli

21 Maret 2023   23:39 Diperbarui: 23 Maret 2023   04:01 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Napoli, Victor Osimhen yang sedang on fire di Serie A. Sumber: AFP/GETTY IMAGES/ALESSANDRO SABATTINI via kompas.com

Hari ini publik sepakbola penggemar Napoli tengah dalam asa yang melambung tinggi, puasa gelar liga sudah tiga dekade lebih menyelimuti mereka. Asa itu kini sepertinya telah ada dalam genggaman tangan, meski masih tersisa 11 laga tetapi dengan keunggulan 19 poin dari tim peringkat 2 Lazio dan 21 poin dari peringkat ketiga Internazionale Milan, tampaknya pesta di Napoli akan segera pecah.

Terakhir kali Napoli merasakan gelar juara Serie A Italia adalah di musim 1989/1990 yang merupakan gelar kedua mereka setelah sebelumnya sukses menjadi juara di musim 1986/1987, yang seperti kita ketahui saat itu adalah masa keemasan Napoli bersama sang maestro Diego Armando Maradona.

Kali ini kebangkitan Napoli tidak bisa kita lepaskan dari satu nama yang menjadi kunci kesuksesan mereka walaupun kontribusi pemain lain dalam tim juga tidak kecil. Yah satu nama itu adalah Victor Osimhem, pemain berusia 24 tahun yang bergabung bersama tim yang berjuluk Partenopei dengan rekor transfer termahal sepanjang sejarah Napoli senilai 60 juta Euro atau setara 1.3 triliun rupiah.

Sepeninggal Maradona, banyak pemain-pemain top yang hadir membela Napoli, di era modern nama-nama seperti Marek Hamsik, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, Dries Mertens, Kalidou Koulibaly, Gonzalo Higuain hingga Lorenzo Insigne tetapi semuanya belum mampu menghadirkan gelar juara liga sebagaimana yang telah dipersembahkan oleh Maradona dan Careca.

Prestasi terbaik Napoli setelah era Maradona - Careca adalah tiga kali juara Piala Copa Italia, yakni dimusim 2011/2012 yang dimotori oleh Edinson Cavani serta musim 2013/2014 dan 2019/2020 yang dimotori oleh Lorenzo Insigne.

Foto: Victor Osimhem (Massimo Paolone/LaPresse via AP)
Foto: Victor Osimhem (Massimo Paolone/LaPresse via AP)

Hari ini kita melihat Napoli mengganas bersama Victor Osimhem yang sedang on fire diusianya yang masih belia, secara mengejutkan Osimhem memimpin daftar top skorer sementara Serie A dengan torehan 21 gol, jumlah gol ini hampir 1/3 dari total 64 gol yang dicetak Napoli di liga musim ini. 

Keberhasilan Osimhem ini cukup mengejutkan mengingat sebelumnya nama Osimhem masih belum begitu bersinar, lalu tiba-tiba dimusim ini melejit memimpin daftar perburuan Capocannoniere sekaligus membawa klubnya menuju tangga juara.

Perjalanan Osimhem menuju posisinya sekarang ini meski terlihat cepat namun tidak semudah yang bisa dibayangkan, perjuangan pemain berkewarganegaraan Nigeria ini cukup berliku dan dramatis. Karir Osimhem di Eropa dimulai dari Bundesliga bersama Vfl Wolsburg. Ketertarikan VfL pada Osimhen adalah berkat penampilannya yang luar biasa di Piala Dunia U17 2015. 

Dimana Osimhem memenangkan gelar bersama Nigeria di turnamen yang berlangsung di Chili itu. Dia datang ke Jerman sebagai pencetak gol terbanyak (golden boot) piala dunia U17 dengan 10 gol dalam tujuh pertandingan.

Karir Osimhem muda di Wolsburg tidaklah begitu indah, bahkan bakat besarnya sepertinya disia-siakan. Sebelum diizinkan untuk didaftarkan sebagai pemain resmi di Wolfsburg pada 1 Januari 2017, beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-18, karena peraturan FIFA melarang transfer ke Eropa sebelum pemain dewasa. Osimhem direkrut Vfl Wolsburg dari klub Osimhem di Nigeria Ultimate Strikers Academy dengan biaya transfer 3,5 juta Euro.

Ketika Osimhen mulai berlatih dengan para profesional, dengan cepat terlihat bahwa tubuhnya belum mampu mengatasi tekanan yang meningkat dari sepak bola top Eropa. Kadang dia absen karena sakit lutut, kadang betisnya sakit, dan kadang bahunya sakit. Selain itu, orang-orang yang merekrutnya seperti Klaus Allofs segera harus meninggalkan klub. Wolsburg terpuruk ke zona degradasi.

Osimhem jarang mendapatkan kesempatan bermain. Selain karena tekanan eksistensial di lapangan sangat besar yang membuatnya melakukan kesalahan saat diberikan menit bermain, Osimhem juga mengalami masalah dengan cuaca, bahasa dan makanan, ada kendala budaya tetapi tidak ada rekan senegaranya di skuad yang membantunya untuk berintegrasi. 

Seiring dengan persoalan yang melanda Wolsburg Osimhem sebagai talenta muda berbakat harus ikut kehilangan sinarnya, dia hampir-hampir tidak dapat berkembang secara positif dalam keadaan klub yang genting seperti Wolsburg saat itu.

Dalam 15 penampilannya bersama Vfl, Osimhem tidak mampu mencetak satu gol pun dan tidak pula memberikan satu assist pun. Perjalanan karir pemuda Nigeria ini bersama Vfl berhenti, dia diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dengan status pemain pinjaman ke klub divisi satu Belgia RSC Charleroi. 

Bersama RSC Charleroi kisah sukses Osimhem mulai terbuka, bermain dalam 34 pertandingan kompetitif untuk Charleroi , dia mencatatkan 19 gol dan memberikan empat assist. Melihat potensi Osimhem, Charleroi berhasil mendapatkan opsi membelinya dengan harga transfer 3,5 juta Euro.

Ternyata perjalanan nasib Osimhem membawanya ke Prancis, hanya satu bulan setelah penandatanganan dengan Charleroi, dia pun kemudian digaet oleh Pelatih PSG saat ini, Christophe Galtier, yang saat itu melatih Lille dengan harga transfer 22,4 juta Euro. Sebuah keuntungan besar bagi Charleroi dan juga awal langkah Osimhem untuk menuju level elit Eropa.

Hanya satu musim bersama Lille, 31 Juli 2020 Napoli bersedia membayar 75 juta Euro untuk menggaetnya. Siapa pun orang-orang yang meragukan pada saat itu, apakah Osimhem bisa menggantikan penyerang tengah yang baru saja pergi Fernando Llorente dan Arkadiusz Milik, Osimhem membuktikan bahwa mereka salah.

Di musim 2022/23, Osimhem menjelma menjadi momok bagi gawang lawan dan menjadi faktor penentu bagi pasukan Luciano Spalletti dalam perburuan Scudetto. Dengan 21 gol liga sejauh ini (27 laga) Osimhem memimpin daftar pencetak gol jauh diatas torehan juara dunia Lautaro Martinez yang baru mengemas 14 gol. Osimhem bersama Napoli dan sang pelatih Luciano Spalletti telah mengambil langkah maju yang besar. Baik secara fisik maupun taktik.

Peran Osimhem bagi Napoli, bukan saja dari golnya yang membuatnya begitu penting bagi Napoli. Osimhen selain memiliki kecepatan dan kemampuan mencetak gol, dia juga memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menguasai, mengamankan dan melindungi bola yang memberikan waktu kepada rekan setimnya untuk naik membantu ke depan. Napoli sangat beruntung mampu melihat potensi striker kelas dunia yang lengkap pada diri Osimhem.

Victor Osimhen masih memiliki kontrak dengan Napoli hingga 2025. Namun, sebelum kontrak itu berakhir Napoli harus memasang kuda-kuda untuk menjaga aset terbaiknya, mengingat klub-klub papan atas di Liga Premier menyatakan tertarik untuk merekrutnya. Napoli harus memasang banderol harga yang tinggi bahkan bila perlu not for sale untuk pemainnya yang satu ini, jika tak ingin menyesal seperti Vfl Wolsburg yang menyia-nyiakan bakat terbaik yang pernah dimilikinya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun