Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gula si Manis yang Membawa Ancaman

27 September 2022   10:43 Diperbarui: 27 September 2022   10:49 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: res.cloudinary.com

Kendati dibutuhkan dan memiliki banyak manfaat. Namun, konsumsi gula harus diperhatikan dan perlu dibatasi. Berdasarkan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yang menyebutkan, konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram per harinya, dan untuk kita ketahui bahwa 50 gram gula itu setara dengan 5 sendok makan gula.

Nah, dapat kita bayangkan berapa banyak potensi kelebihan asupan gula yang kita alami dari kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari. Mulai dari minum teh atau kopi yang terkadang bisa dua atau tiga kali sehari dengan setidaknya 1-2 sendok gula, kemudian biasanya diikuti dengan makan camilan yang manis-manis. 

Bukan itu saja, kadang kita tidak menyadari bahwa makanan yang kita makan seperti nasi, roti dan bahan makanan yang mengandung karbohidrat sesungguhnya itu juga adalah gula, setelah melalui proses metabolisme di dalam tubuh.

Nah, bisa jadi dari konsumsi karbohidrat harian kita saja kebutuhan glukosa untuk dijadikan energi bagi tubuh telah terpenuhi. Maka minum minuman manis, baik itu yang dibuat sendiri maupun yang instan apalagi yang mengandung gula rafinasi, juga makanan camilan seperti kue-kue yang manis-manis yang dibuat dengan banyak tambahan gula maupun kental manis yang kadang disebut susu.

Konsumsi gula yang berlebih dan dalam waktu yang lama, akan memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan. Yang pertama tentunya adalah peningkatan berat badan yang pada akhirnya menjadi obesitas, kemudian yang paling banyak diderita oleh orang di Indonesia adalah diabetes yang akan berkorelasi juga dengan tekanan darah tinggi alias hipertensi. Selain itu kelebihan gula juga akan mempercepat terjadinya penuaan dini serta masalah pikun.

Nah, beberapa di antara efek buruk tersebut diatas merupakan sesuatu yang akan memicu terjadinya kondisi penyakit yang parah lainnya seperti kanker, penyakit kardiovaskular, jantung, stroke, gagal ginjal dan lain sebagainya.

Bagi kebanyakan orang makanan enak itu salah satunya adalah yang rasanya manis, terutama pada makanan yang berupa kue-kuean, apalagi dengan minuman selain air putih, semakin manis rasanya akan semakin nikmat pula dirasakan di kerongkongan.

Nah, kebiasaan yang tak disadari dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula ini, akan bertambah cepat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh jika dibarengi dengan kebiasaan jarang berolahraga dan kurang bergerak.

Tetapi, memang harus kita akui untuk mengontrol berapa banyak gula yang telah kita konsumsi dalam sehari itu tidak mudah, meski kita tahu kebutuhannya tidak boleh lebih dari lima sendok makan, karena kebanyakan makanan yang dikonsumsi sudah bercampur bersama dengan gula yang takarannya tidak bisa kita pastikan berapa banyak. Hal yang paling mudah untuk mengontrol ini adalah dengan banyak bergerak dan tentu saja dengan olahraga yang teratur dan cukup porsinya.
Mengontrol makan apalagi yang menyangkut lidah, jika sudah terasa enak akan susah mengeremnya.

Dan ini entah sugesti atau tidak, semakin tubuh harus diet gula maka akan semakin ingin perasaan ini untuk mengkonsumsi yang manis-manis dan dalam jumlah yang lebih. 

Pengalaman pribadi saya saat belum menyadari telah terkena diabetes. Keinginan untuk makan dan minum yang manis begitu besarnya, jika biasanya seseorang meminum sirup manis, segelas baru habis dalam empat atau lima kali tegukan. Tetapi saya baru puas dan berhenti minum jika telah meneguk dua atau tiga gelas dalam sekali minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun