Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan Liverpool? Jadi Ayam Sayur di Kandang Napoli

8 September 2022   12:35 Diperbarui: 8 September 2022   16:20 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AFP/FILIPPO MONTEFORTE (via: kompas.com) 

Perasaan yang mengenaskan menyelimuti para Liverpudlian, di bawah bayangan Gunung Vesuvius, Liverpool dicabik-cabik dan dihancurkan oleh Napoli pada malam yang memalukan ketika tim asuhan Jurgen Klopp dibuat bulan-bulanan seperti tim pemula di Liga Champions, The Reds tampil seperti bukan tim finalis yang berpengalaman di tiga kesempatan final Liga Champions dalam lima tahun terakhir.

Performa Liverpool terburuk dalam hampir tujuh tahun masa kepelatihan Jurgen Klopp, sepertinya sulit untuk menerima kekalahan dari sebuah permainan yang sangat tidak menampilkan Liverpool sebagaimana yang kita kenal. Hasil ini menjadi salah satu kekalahan yang memalukan dari Liverpool di Eropa. Tentu ini menjadi beban bagi sang manajer Klopp untuk memberikan permintaan maaf yang diperlukan untuk menenangkan penggemar.

The Reds dipaksa bekerja keras sejak awal dalam permainan yang sama sekali tidak menggambarkan tim Liverpool yang biasanya spartan, ngotot dan sulit untuk dilewati, kali ini Liverpool tampil dalam warna yang asing bagi penggemarnya. Dan hal itu diakui oleh sang manajer: "Kami perlu menemukan kembali diri kami sendiri." Kata Klopp dalam wawancaranya usai laga.

Tampil dalam tekanan tuan rumah, The Reds seperti terjebak dalam emosi dan agresi yang diberikan oleh Napoli di dalam stadion. Skema sepakbola dan pertahanan yang kompak yang biasanya diperagakan oleh Virgil van Dijk cs, tidak terlihat berjalan sama sekali.

Para pemain seperti terlarut ke dalam atmosfer yang membara di dalam Stadio Diego Armando Maradona yang pada akhirnya mereka harus kehilangan sentuhan magis mereka dan tampil kacau di mana pertahanan mereka berkali-kali diobrak-abrik pemain Napoli.

Di babak pertama, tuan rumah bisa saja memimpin 5-0. Penalti yang gagal, bola membentur tiang serta tembakan yang masih keluar garis. Tim asuhan Luciano Spalletti, begitu nyaman memainkan gaya permainan mereka di babak pertama, terutama karena Liverpool sendiri yang tampil buruk dari belakang ke depan, hanya menawarkan sedikit perlawanan dimana menurut pengamat, Liverpool hanya bermain dengan Luis Diaz, sepuluh lainnya adalah batang kayu.

Pasukan Partenopei sudah memulai mengirim pesan maut sejak menit pertama. Amir Rrahmani dan Stanislav Lobotka membawa bola keluar dari pertahanan dengan mudah sebelum diteruskan ke Giovanni Di Lorenzo yang mengirim umpan ke Victor Osimhen yang berlomba dengan Alisson. Osimhen lebih dulu mendapatkan bola tetapi sayang tembakannya ke dasar tiang gawang masih belum menemui sasaran.

Osimhen hampir saja mendapatkan lagi kesempatan lolos mengancam gawang Alisson Becker, sebelum akhirnya tim tuan rumah memimpin lebih dulu pada menit kelima dari titik penalti. Khvicha Kvaratskhelia, atau Kvaradona pemain Napoli asal Georgia, memberi umpan kepada Piotr Zielinski yang dibelokkan oleh tangan terulur James Milner, kapten Liverpool untuk malam itu. Piotr Zielinski yang bertindak sebagai algojo penalti itu mengecoh Alisson ke arah yang salah membuat Napoli unggul 1-0.

Napoli yang penuh semangat kembali dianugerahi penalti kedua ketika wasit yang memimpin jalannya laga Carlos Del Cerro Grande (Spanyol) melakukan tinjauan VAR atas pelanggaran Virgil van Dijk terhadap Osimhen. Wasit melihat kontak antara Van Dijk dan kaki kanan Osimhen adalah sebuah pelanggaran. 

Kali ini Osimhen yang mengambil sendiri penalti atas pelanggaran terhadap dirinya. Osimhem melakukan tendangan ke arah yang sama dengan penalti yang pertama. Namun, Alisson mampu membaca arah bola untuk melakukan penyelamatan bagus dan bola rebound gagal dimanfaatkan oleh Di Lorenzo yang tendangannya melambung tinggi ke atas gawang.

Saat wasit Del Cerro Grande melakukan tinjauan VAR di monitor, terlihat Klopp mengomeli Fabinho untuk pertahanan mereka yang keropos. Fabinho dan Joe Gomez yang lamban semakin memperparah kondisi pertahanan The Reds.
Gomez yang lamban menjadi petaka bagi Liverpool, Kvaratskhelia merebut bola dan meneruskannya ke. Zambo Anguissa yang saling bertukar operan dengan Zielinski dan tanpa kesulitan menembus ke lini pertahanan untuk mengalahkan Alisson dengan penyelesaian yang keren. Itu adalah gol pertama Zambo Anguissa di Napoli.

Tertinggal 2-0, Liverpool mencoba menciptakan cukup banyak celah untuk meredam keberingasan Napoli. Kiper Alex Meret menepis tendangan bebas Trent Alexander-Arnold dan melakukan penyelamatan dengan apik dari sundulan Virgil van Dijk. Moh. Salah dan Harvey Elliott juga melewatkan peluang bagus mereka.

Napoli sempat dibuat khawatir ketika Osimhen harus tertatih-tatih karena cedera lima menit sebelum turun minum. Giovanni Simeone, yang masuk menggantikan Osimhem malah sukses mencetak gol ketiga Napoli dengan satu sentuhan pertamanya. 

Tampilan mengerikan dari Joe Gomez berlanjut ketika dia dikalahkan lagi dan lagi oleh pemain bernomor punggung 77 Kvaratskhelia yang bermain luar biasa di dekat garis samping. Pemain tengah Georgia itu memberikan umpan rendah kepada Giovanni putra dari pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone yang dengan santai meneruskan bola ke gawang Alisson Becker.

Memasuki babak kedua Joe Gomez yang sembrono digantikan oleh Jol Matip. Namun, penderitaan pasukan Klopp terus berlanjut. Hanya dalam dua menit setelah restart, Giovanni Simeone menemukan Zielinski yang berlari ke area Liverpool tanpa penjagaan dan, meskipun tembakan playmaker itu masih bisa ditepis oleh Alisson, namun bola rebound kembali diterimanya dan dimaksimalkannya untuk mengubah skor menjadi 4-0.

Tetapi tak lama berselang, Luis Daz memperkecil ketertinggalan dengan gaya ketika ia memotong dari kiri dan mengalahkan penjaga gawang Napoli, Alex Meret dengan penyelesaian yang bagus ke sudut tiang jauh. Namun, itu hanya menjadi gol pertama dan terakhir bagi Liverpool di laga tersebut. Meski berusaha untuk mengejar ketertinggalan tidak gol lagi yang tercipta hingga wasit meniup peluit akhir di 4 menit tambahan waktu yang diberikan.

Susunan Pemain:

Napoli (4-2-3-1): 1 Alex Meret; 22 Giovanni Di Lorenzo, 13 Amir Rrahmani , 3 Min-Jae Kim, 17 Mathias Olivera (6 Silva Mario Rui 74'); 99 Andre-Franck Zambo, 68 Stanislav Lobotka; 21 Matteo Politano (11 Hirving Lozano 58'), 20 Piotr Zielinski (7 Eljif Elmas 74'), 77 Khvicha Kvaratskhelia (23 Alessio Zerbin  57'); 9 Victor Osimhen (18 Giovanni Simeone  41').
Pelatih: Luciano Spalletti.

Liverpool (4-3-3): 1 Ramses Alisson Becker; 66 Trent Alexander-Arnold, 2 Joe Gomez (32 Joel Matip 46'), 4 Virgil van Dijk , 26 Andrew Robertson; 19 Harvey Elliott (29 Arthur Melo 77'), 3 Henrique Fabinho, 7 James Milner (6 Alcantara Thiago 63'); 11 Mohamed Salah (20 Diogo Jota 63'), 9 Roberto Firmino (27 Darwin Nunez 62'), 23 Luis Diaz
Pelatih: Jurgen Klopp

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun