Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki yang Mencari Jawaban

30 Juni 2022   00:54 Diperbarui: 30 Juni 2022   01:09 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Adakah doa yang bisa menembus jantung langit ?.
dan bercerita tentang dukaku di bumi yang sudah menjadi gila,
aku telah bosan di keramaian,
dipeluk riuh di sudut yang semestinya sepi
aku yang terduduk di antara beton-beton yang mati,
menyaksikan dedaunan lesu, luruh
dari ranting-ranting akasia pada pertengahan hari
merasapi keterasingan bahlul dari kota yang telah kehilangan jiwa.

Angin yang marah mengayun-ayunkan
pokok akasia yang setengah meranggas
ke depan dan ke belakang seakan menyiasati gambaran suram
dari tangis yang menggantung di ujung mataku
tak kau lihatkah bercak tangis itu di tapak sepatuku?
yang hampir melelehkan rerumputan di sepanjang jalanku
dan meninggalkan luka-luka di bagian dalam dari jiwaku

Sepertinya kepedulian dan kewarasan telah layu
bersama taman-taman dengan bunga-bunganya
yang tak lagi mekar digerogoti keputusasaan
dari manusia-manusia yang terperangkap gemerlap dunia
sementara dunia mulai mengukir raut pucat keabadian sunyi
memberi pesan dari timur laut hingga ke ufuk selatan
menampakkan bilur-bilur di sekujur tubuhnya
dari puncak gunung-gunung batu sampai ke lorong-lorong muara.

Di kedalaman perenungan malamku
aku masih berkelahi dengan tanya
kemanakah langkah ini akan menjadi?
apakah menjadi aku, yang mencari doa untuk menikam langit?
ataukah menjadi kamu, yang menikmati kota yang kehilangan jiwa?  
apakah menjadi dia, yang menjadi majnun disilaukan gemerlap waham?
ataukah menjadi mereka, yang menghambakan diri pada wanita yang memakan rembulan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun