Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kalahkan Iga Swiatek, Danielle Collins Tantang Ashleigh Barty di Final

27 Januari 2022   21:32 Diperbarui: 27 Januari 2022   21:33 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: theautimes.com

Langkah petenis muda Polandia Iga Swiatek di Australian Open 2022 harus terhenti di babak semifinal. Bertanding di Rod Laver Arena, menghadapi Petenis Amerika Serikat unggulan nomor 27 Danielle Collins, Swiatek yang merupakan unggulan nomor 7 menyerah dua set langsung 6-4, 6-1.

Danielle Collins dengan permainan agresifnya tak tertahankan untuk mencapai final Grand Slam pertamanya. Hasil ini merupakan kemajuan sangat besar bagi Collins, setelah penampilannya di Australia Terbuka 2019, dia kandas di putaran keempat dari petenis Jerman Angelique Kerber.

Set pertama dimulai dengan servis di tangan Swiatek, Danielle Collins yang pernah harus sejenak menepi dari dunia tenis untuk menjalani operasi darurat atas penyakit endometriosis yang dideritanya pada April tahun lalu, tampil agresif untuk meredam servis Iga Swiatek dengan pengembalian sekeras dan sedalam mungkin yang membuat lawannya kesulitan.

Di set pertama ini Swiatek dibuat tidak berdaya, Collins langsung membreak dua kali servis Swiatek dan unggul 4-0 dengan cepat. Namun Swiatek mencoba untuk bertahan, dia mempertahankan servisnya di game kelima dan bahkan sukses membreak servis Collins di game ke-6, Swiatek membuka harapan dan memperkecil ketinggalannya dengan 4-2.

Tak mau disusul, Collins bereaksi dan kembali membalas dengan membreak poin Swiatek di game ke-7, 5-2. Di game ke-8, Swiatek membalas membreak servis lawan dan mempertahankan servisnya untuk mengejar ketinggalan poinnya, kini Swiatek hanya tertinggal satu poin 5-4.

Di game kesepuluh, Collins tak memberi kesempatan bagi Swiatek untuk melakukan break poin. Dengan ganas Collins mempertahankan servisnya di game kesepuluh ini dengan love game. Collins menutup laga set pertama dengan skor 6-4 dalam pertandingan seru yang memakan waktu 48 menit.

Set kedua, hampir berjalan seperti di set pertama. Collins bermain menekan dan langsung mematahkan servis Swiatek, seperti set pertama Collins juga langsung unggul dengan skor 4-0.

Di game kelima Swiatek berhasil mempertahankan poin servisnya, masih tertinggal 1-4, di game ke-6 Swiatek berusaha untuk mematahkan poin servis lawan seperti di set pertama, akan tetapi Danielle Collins terlalu kuat dan tidak mau kecolongan seperti di set pertama. Collins mempertahankan poin servisnya untuk menambah keunggulannya menjadi 5-1.

Game ke-7 set kedua Swiatek melakukan servis, ini merupakan game kritis bagi Swiatek, dia harus merebut game ini jika ingin memperpanjang harapan. Namun poin pertama di game ini justru diraih Collins 0-15, Swiatek sempat membalas dan menyamakan poin 15-15, akan tetapi Collins kembali berlari merebut dua poin berturut-turut. Collins melakukan pukulan forehand return winner untuk mendapatkan double match point 40-15.

Meski Swiatek berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 40-30, perjuangan Swiatek belum cukup untuk menyelamatkan pertarungannya, sebuah pengembalian bola yang memanjang dari Swiatek menutup laga semifinal ini dengan kemenangan Danielle Collins 6-4, 6-1.

Danielle Collins, petenis berusia 28 tahun itu membuat 27 winner, termasuk tujuh pukulan balik dan tujuh ace, dan dia hanya melakukan 4 kali double fault dan 13 kali unforced error. Collins memenangkan 78% dari poin servis pertamanya dan 82% saat menghadapi servis kedua Swiatek. Swiatek sendiri tercatat hanya sekali membuat servis ace, dan melakukan 4 kali double fault.

Selanjutnya bagi Danielle Collins lawan berat telah menantinya, dia akan menghadapi petenis tuan rumah yang menjadi unggulan No.1 Ashleigh Barty yang telah lebih dulu menapak babak final setelah mengandaskan perlawanan kompatriot Collins, Madison Keys dengan kemenangan mudah 6-3, 6-1.

Head to head antara Collins dengan Barty adalah 3-1 untuk kemenangan Barty. Collins kalah dari petenis Australia itu di putaran kedua turnamen Mutua Madrid Open 2019 dengan skor 6-1, 1-6, 6-1. Selanjutnya Collins kembali kalah dari Barty di putaran kedua Perancis Terbuka 2019, dua set 7-5, 6-1.

Kekalahan juga dialami Collins dari Barty di turnamen Adelaide International 2020, saat itu keduanya bertanding di babak semifinal, Barty menang 3-6, 6-1, dan 7-6.

Namun perlu dicatat bahwa satu-satunya kemenangan Danielle Collins atas Ashleigh Barty adalah dari pertemuan terakhir kedua petenis di turnamen Adelaide International 2021 di putaran kedua, Collins menang dalam dua set langsung 6-3, 6-4, dan dengan kemenangan ini Collins tercatat sebagai pemain terakhir yang mengalahkan Ashleigh Barty di kandangnya sendiri.

Bagi kedua petenis ini merupakan laga final pertama mereka di Australian Open. 2018 Collins masih bertarung di babak kualifikasi gugur di Q3, 2019 langsung melejit menjejak hingga ke semifinal, namun dua tahun berikutnya di 2020 dan 2021 Collins hanya sampai di putaran kedua. Sementara Barty Sendiri sudah menjajal Australia Terbuka sejak 2012.

Di tahun 2018 Barty gugur di putaran 3, capaian terbaik Barty di Australia Terbuka ini adalah semifinal di tahun 2020 saat ia kalah dari Sofia Kenin 7-6, 7-5. Sementara di tahun 2019 dan 2021 Barty gugur di perempat final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun