Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barcelona Menuju Keruntuhan, Apa yang Salah?

17 September 2021   09:42 Diperbarui: 19 September 2021   09:46 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Barcelona pada matchday pertama Grup E Liga Champions 2021-2022. (Foto: LLUIS GENE via kompas.com)

Alhasil, meskipun memenangkan Copa del Rey, namun hasil itu tetap membuat para penggemar, ruang ganti dan, akhirnya, Florentino Prez, kecewa dan kehabisan kesabaran.

Mungkin begitulah pikiran Koeman saat bertemu Bayern, walaupun situasinya tak persis sama, pilihan mementingkan pertahanan dan menomorduakan penyerangan yang coba diterapkan Koeman untuk melindungi timnya ataupun dirinya sendiri.

Pada akhirnya tetap membawa kekalahan yang menyakitkan, kekalahan tim pecundang yang tak menampakkan sama sekali nama besar sebuah klub yang bernama Barcelona.

Barca ditaklukkan oleh tekanan dari Bayern. Bagaimana mungkin tim sebesar Barcelona kesulitan untuk keluar dari daerah pertahanan mereka sendiri, dipaksa bermain lama di daerah pertahanan sendiri secara permanen? 

Dan hanya bisa keluar dan mengalirkan bola ke daerah lawan dengan umpan-umpan bola panjang yang pada akhirnya juga gagal mereka kuasai.

Satu catatan yang mengerikan ada 33 kali bola panjang yang dilakukan oleh pemain Barca agar bisa keluar menyerang, Ter Stegen 14; Araujo, 6; Pique, 4; Eric, 3; Alba, 2; Roberto, Frenkie de Jong, Gavi dan Balde, masing-masing 1. Dan dari 33 bola panjang ini, hanya empat yang berhasil mereka kuasai, selebihnya dapat digagalkan oleh pemain Muenchen.

Sektor pertahanan yang mengerikan dari Barcelona, Ter Stegen, Sergi Roberto, Eric Garcia, Piqu dan Alba semua bermain buruk dibawah form, kecuali Araujo yang tampil maksimal dan berkelas dengan beberapa penyelamatannya. 

Begitupun dengan lini tengah Pedri, Sergio Roberto dan Frankie de Jong diobok-obok oleh pasukan Julian Nagelsmann. Mengapa ini bisa terjadi?

Jawabannya sederhana, karena formasi tak biasa ini, tak pernah mereka mainkan sebelumnya dan bahkan mungkin juga tak pernah mereka lakukan dalam latihan, dan juga bermain dengan beberapa pemain pendatang baru, lengkap sudah derita para pemain yang dibuat oleh sang pelatih Ronald Koeman.

Starting line up Barcelona (UEFA Champions League)
Starting line up Barcelona (UEFA Champions League)

Dari catatan pertandingan Eric Garcia melakukan 62 kali operan dan Piqu melakukan 61 operan, mereka pemain Bara yang paling banyak menguasai bola dan melakukan operan dalam permainan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun