Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sekelumit Kisah dari Negeri Gandhara

30 Agustus 2021   14:09 Diperbarui: 30 Agustus 2021   15:27 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Historyana.blogspot.com

Rinai gerimis di negeri Gandhara menyapa dengan perlahan
daun kenanga di halaman istana kerajaan berguguran
di atas rerumputan, di tepi kolam-kolam yang resah
serdadu tua duduk merenung melelehkan airmata

Zaman telah berubah
memakan peradaban hingga menjadi dangkal
anak negeri menyerah diterjang gelombang zaman
bertekuk lutut, tapi masih berdiri dengan pongah

Pokok kamboja di kompleks pekuburan raja-raja tumbuh kering
yang dulu angker kini telah kehilangan keramatnya
senasib dengan UUD negeri Gandhara yang telah kehilangan tuah
akan diobok-obok dengan amandemen politisi lalim

Negeri Gandhara kini
seperti sarden yang terperangkap di jaring hutang
dipilah pilih oleh negara yang memberi mereka uang
pasrah, mencocok hidung sendiri di ekor bangsa asing
merenda takhayul atas nama pembangunan

Negeri Gandhara kini
seperti pekuburan yang sunyi sepi ditinggal kuncen
kritik yang dulu bergaung di jalan-jalan, menggetarkan penguasa
kini bungkam oleh segepok uang dan setitik jabatan atau ada juga yang dibungkam oleh senjata dan penjara

Wahai anak muda
tetaplah bertahan, seperti cadas yang dihempas gelombang
dekap eratlah akal sehat dan suara jiwa kalian
meskipun dipaksa tercampak di comberan kekuasaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun