Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Food Loss Waste, Bencana yang Tak Disadari

10 Juni 2021   12:02 Diperbarui: 11 Juni 2021   04:32 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuang makanan| Sumber: AndreyPopov via Kompas.com

Meski makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, namun pada kenyataannya tidak semua orang "menghargai" makanan. 

Ada sebagian orang yang dengan begitu mudahnya menyisakan dan membuang makanan mereka secara sia-sia. Hal ini tentu saja mengakibatkan sampah sisa makanan yang menggunung.

Persoalan sampah makanan atau food loss and waste menjadi permasalahan global, termasuk di Indonesia. Dari rilis yang dikeluarkan oleh Bappenas, Indonesia setiap tahunnya menghasilkan sampah makanan hingga mencapai 48 juta ton.

Bappenas memprediksikan jika tanpa upaya penanganan serius produksi limbah makanan atau timbulan akibat food loss and waste (FLW) dapat mencapai 112 juta ton per tahun atau 344 kilogram/kapita/tahun. Capaian angka tersebut diprediksikan akan terjadi pada tahun 2024.

Bahkan menurut rilis dari The Economist Intelligence Unit pada tahun 2016 menyatakan bahwa Indonesia menjadi penyumbang sampah makanan terbesar ke-2 di dunia dengan memproduksi rata-rata 300 kg sampah makanan setiap tahunnya. 

Jumlah makanan yang terbuang ini jika dikumpulkan dapat dikonsumsi oleh 11% penduduk dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar 27 juta jiwa. 

Mirisnya di saat yang sama dilansir oleh ADB dan IFRI tahun 2016 hingga 2018 di Indonesia terdapat 22 juta penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan dan sebagian besar di antara mereka menderita malnutrisi.

Tidak itu saja sampah makanan atau timbulan tersebut berdampak pada emisi total gas rumah kaca yang mencapai 1.702,9 mega ton CO2-ek, emisi gas-gas yang di hasilkan oleh sampah makanan ini 4 kali lebih besar dari yang biasanya di produksi oleh kendaraan. Oleh karena itu, sampah makanan atau sampah organik merupakan salah satu penyumbang terbesar pemanasan global.

Demikian juga potensi kehilangan ekonomi yang mencapai Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia. Serta dampak dari sisi sosial berupa kehilangan kandungan energi yang setara dengan porsi makan 61 hingga 125 juta orang atau 29-47 persen populasi Indonesia.

Food Waste (Image by: Pixabay)
Food Waste (Image by: Pixabay)
Apa sih sampah makanan itu? Secara garis besar sampah makanan atau Food Loss and Waste (FLW) dapat dibagi dalam 2 bentuk yakni:

1. Food loss (Kehilangan makanan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun