Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teroris: Misi Sukses

29 Maret 2021   20:15 Diperbarui: 29 Maret 2021   20:21 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: industry.co.id

Dan satu hal lagi karena keluguannya, Bejo menjadi istimewa dalam pandangan Abu Budak dan diberikan pelajaran tambahan tentang senjata api dan bahan peledak. Karena keluguannya Bejo yang sebenarnya tidak tahu apa tujuan dari semua itu manut saja dan menjalani serta menerima semua itu dengan semangat.

Hingga tibalah hari itu, dimana Bejo harus melaksanakan tugas khusus yang mulia. Di sinilah Bejo mulai gamang dan bingung. Apakah telah siap atau belum. Tapi saat ini mustahil sudah untuk mundur. Bejo yang merasa sudah banyak berhutang budi pada tempat ini. Dan lagi Bejo entah mengapa sudah tidak bisa berpikir lagi, bukan hanya karena memang malas berpikir atau tak bisa mikir, tapi kata-kata Abu Budak selalu terngiang di telinganya yang membuatnya tidak peduli untuk berpikir kecuali hanya bertindak melaksanakan apa yang ditugaskan.

"Assalamu alaikum" Abu Budak menyapa Bejo yang masih termangu.
"Waalaikum salam," jawab Bejo pelan
"Antum sudah siap?" tanya Abu Budak
Bejo mengangguk pelan. 

"Ini peralatannya. Jam sepuluh pagi ini sudah selesai, gerbang surga sudah terbuka dan menunggumu memasukinya" Abu Budak menepuk pundak Bejo sambil menyerahkan sebuah ransel berwarna hitam yang diterima Bejo dengan tangan sedikit gemetar.
"Insya Allah" kata Bejo sambil berdiri lalu segera beranjak menuju sepeda motor yang sudah disiapkan, memasukkan ransel tadi dan langsung berangkat tanpa ba bi bu lagi.

Tujuannya adalah Katedral Hati Mulia, yang hari itu sedang melaksanakan ibadah Minggu pagi.
Di sebuah rumah mewah, beberapa orang lelaki dengan pakaian ala Taliban sedang duduk sambil tertawa-tawa. Seorang diantara mereka melihat ke jam tangannya.

"Sudah jam sepuluh" kata orang itu sambil mengambil remote TV dan menyetel ke channel TV berita.
Selang sepuluh menit kemudian

".....Breaking News!. Beberapa menit yang lalu  telah terjadi ledakan yang diduga sebagai ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Hati Mulia. Belum diperoleh keterangan berapa orang korban dalam insiden ini. Namun menurut saksi mata banyak korban yang terluka, karena saat itu Katedral dalam keadaan ramai.

Kami masih menantikan konfirmasi resmi dari pihak kepolisian yang saat ini telah berada di lokasi dan telah memasang perimeter untuk mengamankan lokasi.
Demikian breaking news, nantikan informasi kami selanjutnya."

Orang-orang itupun lantas tertawa terbahak-bahak
"Bagaimana Ustadz? Apakah sudah sesuai harapan?", tanya seorang lelaki, yang rupanya adalah lelaki yang dulu bertemu Bejo di mesjid dan membawa Bejo menemui Abu Budak.

"Ajib... kerja bagus, kamu memang pakar merekrut Budak" kata orang yang disapa Ustadz tadi. Sambil menyodorkan sebuah ransel besar berisi uang.

"Ayo... ayo mari kita minum-minum, biar mereka berantem dan saling mengutuk" kata di Ustadz sambil tertawa puas. Adzan berkumandang mereka masih terus minum-minum tak peduli dengan adzan yang penting misi sukses besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun